Naik Dibanding Tahun Sebelumnya, Pengiriman Jenis Makanan di Jember Capai 2.000 Paket per Hari

Naik Dibanding Tahun Sebelumnya, Pengiriman Jenis Makanan di Jember Capai 2.000 Paket per Hari Aktivitas pengiriman di Kantor JNE Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pengiriman bahan makanan mentah ataupun jenis makanan jadi dari Kabupaten ke kota lain ataupun ke luar Pulau Jawa mencapai 2.000 pengiriman tiap harinya. Hal ini dampak adanya pembatasan kendaraan umum yang digunakan untuk mengirimkan barang tersebut akibat mewabahnya Covid-19.

Menurut Kepala Cabang JNE Agung Deri, dominasi pengiriman bahan makanan mentah ataupun makanan jadi, jika dipersentase trennya positif naik mencapai 30-40 persen. Selebihnya, komoditi khas dan juga paket pengiriman untuk perusahaan yang bersifat corporate.

"Jadi, per hari bisa sampai 2.000 pengiriman untuk itu. Baik itu bahan makanan mentah, seperti beras, tepung terigu, trasi, frozen (bahan makanan dingin), dan lainnya ataupun juga bahan makanan jadi, kayak kue-kue kering, kurma, karena momen Ramadan ini, juga kue-kue khas lainnya," kata Agung saat ditemui di kantornya, Kamis (7/5/2020) pagi.

Ia menjelaskan, terkait tren kenaikan pengiriman barang secara keseluruhan, jika dibandingkan tahun kemarin atau dari bulan-bulan sebelum pendemik Covid-19, masih lebih tinggi sebelumnya.

"Masih lebih banyak tahun kemarin, dari sisi bulan ke bulannya. Itu untuk kiriman keseluruhan, bukan hanya untuk pengiriman makanan aja. Tapi kalau angkanya (untuk jumlah pengiriman) dibandingkan tahun ini dengan tahun kemarin, tentu lebih tinggi tahun ini. Trennya positif naik," ulasnya.

Terjadinya kenaikan pengiriman paket saat ini, baik secara umum ataupun untuk jenis bahan makanan mentah dan jadi, karena adanya pembatasan kendaraan umum dan rute di beberapa wilayah.

"Moda transportasi kan dibatasi, pesawat tidak boleh jalan, kereta tidak boleh jalan, jadi kita berupaya kreatif dan bekerjasama dengan pihak bandara. Jadi jika pesawat mau berangkat itu tanpa penumpang, minimal dengan kargo 4 ton. Sehingga kita upayakan untuk mengisi komoditi itu dan load itu," jelasnya.

Untuk memenuhi kuota kargo itu pun, diakui Agung tidak mudah. "Apalagi banyak pebisnis yang mengurangi produksinya. Yang saat ini masih bertahan di bidang marketplace, contoh di shopee, apalagi banyak promo, jadi seller (penjual) di situ masih naik (peminatnya), (penjual) pun menikmati hasilnya. Kedua makanan jenis kue kering dan frozen itu," tutupnya. (ata/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO