Ketua DPRD Apresiasi Kinerja Alat Rapid Test Afias 6 yang Didatangkan GTPPC Lamongan dari Korsel

Ketua DPRD Apresiasi Kinerja Alat Rapid Test Afias 6 yang Didatangkan GTPPC Lamongan dari Korsel H. Abdul Ghofur, Ketua DPRD Lamongan.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ketua H. Abdul Ghofur mengapresiasi upaya tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kabupaten Lamongan yang mendatangkan alat pendeteksi Afias 6 dari Korea Selatan (Korsel). Sebab, alat tersebut memiliki akurasi tinggi.

Kepada HARIAN BANGSA Ghofur, mengakui alat tersebut memang bagus dan cepat mengetahui hasil tes. Karena itu, DPRD tidak segan-segan mendukung penambahan alat tersebut jika dibutuhkan.

"Alhamdulillah kalau alat itu memang bagus dan cepat mengetahui hasilnya. Kalau dari Dinas Kesehatan memang perlu ditambah, ya baik. Dan akan saya dukung sepenuhnya," ungkap Ketua DPC PKB Lamongan ini, Senin (4/5).

Pria yang dikenal murah senyum tersebut berharap seluruh masyarakat Lamongan bisa melakukan rapid test secara bergiliran. Supaya semua terjamin aman.

“Kami akan mendukung, karena itu untuk kebaikan bersama dan untuk rakyat. Semoga masyarakat terhindar dari Covid-19. Dan semua cepat kembali normal seperti sebelumnya,” harapnya.

Sekretaris GTPPC Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan bahwa pihaknya sangat menyadari konsekuensi yang timbul, apabila banyak ditemukan pasien positif. Oleh karena itu, selain menyiapkan fasilitas isolasi di RSUD dr Soegiri, saat ini GTPPC Lamongan juga sudah mengembangkan fasilitas di Puskesmas Karangkembang, Deket, dan Rusunawa.

"Dan yang terbaru, Kabupaten Lamongan mendapatkan bantuan dari Kementerian PU PR berupa pembangunan fasilitas isolasi dan obervasi terhadap penyakit infeksi emerging atau virus corona, yang mulai dibangun di Jalan Kusuma Bangsa," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lamongan ini.

Dijelaskanya, strategi lain yang sudah disiapkan Tim GTPPC Lamongan, yakni dengan memperketat penerapan protokol kesehatan untuk wilayah desa atau kelurahan yang memiliki kasus terkonfirmasi positif lebih dari 3, dan ada kecenderungan kasus bertambah, serta ada kasus import dan transmisi lokal.

"Ada 3 desa dan 1 kelurahan yang akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat tersebut. Di antaranya Desa Surabayan Kecamatan Sukodadi, Desa Sukoanyar Kecamatan Turi, Desa Mayong Kecamatan Karangbinangun, dan Keluruhan Blimbing Kecamatan Paciran," pungkasnya. (qom/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO