Resmikan Pembangunan Bandara Internasional Kediri, Luhut: Ini Adalah Kerja Sama Bersejarah

Resmikan Pembangunan Bandara Internasional Kediri, Luhut: Ini Adalah Kerja Sama Bersejarah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin prosesi pencanangan pembangunan Bandara Internasional Kediri, Rabu (15/4).

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Persiapan pembangunan Bandar Udara Internasional di Kabupaten Kediri resmi dimulai. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin prosesi pencanangan pembangunan bandara, Rabu (15/4).

Dalam situasi pandemi Covid-19, proses pencanangan pembangunan Bandara Internasional Kediri dilakukan melalui pertemuan virtual Video Conference, di mana pencanangan dan prosesi tetap berjalan sesuai rencana dan juga mengikuti prosedur kesehatan yang baik.

Meski dilakukan secara virtual, peserta meeting online bisa mengikuti seluruh prosesi acara, termasuk melihat secara langsung kondisi pembangunan proyek melalui kamera udara (drone).

Pencanangan ditandai dengan penekanan tombol sirene jarak jauh oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dalam sambutannya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa rencana pembangunan bandara Internasional di Kediri ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu bersama Gubernur Jawa Timur dan sejumlah kepala daerah. Rencana itu mulai mengerucut setelah Direksi Tbk. menyampaikan keinginan membuat lapangan terbang di Kediri. 

“Ini adalah kerja sama bersejarah karena baru pertama kali disponsori swasta,” kata Luhut.

Luhut menjelaskan, pelaksanaan proyek bandara di Kediri merupakan proses yang panjang. Beruntung dukungan yang diberikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam merancang infrastruktur sangat besar. 

Demikian pula Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang menyelesaikan pembebasan lahan dengan baik, dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Kediri.

Luhut menambahkan, Pemerintahan Republik Indonesia periode 2014 – 2019 telah menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 3.432 km, jalan tol 947 km, jembatan 40 km, jembatan gantung 134 unit, dan bandara baru sebanyak 10 unit, termasuk bandara Internasional Kediri.

Skema pembangunan bandara ini, menurut Luhut, dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Unsolicited. Hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 38 Tahun 2015 dan Permenhub Nomor 58 Tahun 2018, di mana PT Surya Dhoho Investama (anak perusahaan Tbk.) akan melakukan kerja sama operasional dengan PT Angkasa Pura I sebagai pemegang BUBU (badan usaha bandar udara).

Luhut berharap pembangunan bandara ini akan membantu konektivitas wilayah Jawa Timur bagian Selatan. Dengan jumlah penduduk di provinsi ini mencapai 40 juta orang, keberadaan bandara akan sangat membantu menumbuhkan perekonomian, pariwisata, dan keberangkatan haji.

Direktur Utama Angkasa Pura 1 Faik Fahmi mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Tbk. untuk proyek bandara telah dilakukan pada Selasa, 10 Maret lalu. Bentuknya adalah Build Operate Transfer (Bangun Guna Serah) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi. 

“Angkasa Pura 1 berkomitmen untuk bersama-sama Gudang Garam melaksanakan operasional secara profesional, guna memenuhi semua persyaratan kelayakan layanan sebuah bandara,” kata Faik Fahmi didampingi Direktur Pengembangan Usaha Dendi T Danianto.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan kegembiraan atas terlaksananya pembangunan bandara di Kediri. Ini adalah proyek pertama yang dibangun oleh swasta di Indonesia, dan akan membuka isolasi daerah Jawa Timur bagian selatan. Politikus kelahiran Kediri ini juga meminta Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono untuk membangun jalan Tol Kertosono-Tulungagung. 

“Saya lahir di Kediri dan sudah sejak lama memimpikan pembangunan bandara di sini. Saya juga minta kepada Pak Basuki untuk membangun jalan Tol Kertosono-Tulungagung,” katanya.

Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono langsung menyanggupi permintaan untuk membangun jalan tol tersebut. Basuki memaparkan, pembukaan jalan tol nanti tak hanya melayani wilayah Kediri, tetapi juga kawasan Nganjuk, Wilangan, hingga Tulungagung bagian Selatan.

Sambil menunggu pembangunan tol tersebut, Kementerian PUPR juga memprogramkan pembebasan jalan dari Kertosono ke Kediri. Diharapkan semester pertama tahun 2021 mendatang proses ini sudah selesai untuk dilanjutkan penentuan lokasi. 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO