TUBAN, BANGSAONLINE.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban terus berkomitmen dalam melakukan pemberdayaan bagi masyarakat sekitar wilayah pengembangan perusahaan. Salah satunya di bidang pertanian, dengan melakukan pembelajaran budidaya tanaman konsumtif seperti kelengkeng, anggur, dan jeruk.
Tak tanggung-tanggung, kali ini perusahaan mendatangkan tenaga ahli dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik (Balitjestro) untuk memberikan pendampingan dan pengawalan teknologi inovatif kepada 25 orang perwakilan Petani Green Belt bertempat di lahan pasca tambang Semen Indonesia.
BACA JUGA:
- SIG Gelar Pasar Murah dan Salurkan 6.000 Paket Sembako di Area Operasi
- SIG Catatkan Volume Penjualan 40,62 Juta Ton Tahun 2023, Naik 10 Persen
- SIG Raih Apresiasi P3DN Terbaik dari Kementerian Perindustrian untuk Kedua Kalinya Berturut-turut
- Usai Gabung Rumah BUMN SIG Rembang, Oktavirasa Sukses Pasarkan Fesyen Ramah Lingkungan
Kerja sama antara SIG dengan Balitjestro ini juga meliputi pembuatan Demontration Plot (Demplot) di lahan Green Belt SIG Pabrik Tuban. Demplot itu nantinya akan dikelola dan diawasi langsung oleh tim dari Balitjestro dengan melibatkan Petani Green Belt, sehingga bisa menjadi sarana pembelajaran para petani.
General Manager of Mining & Raw Material, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk - Pabrik Tuban, Musiran berharap peserta mampu mengembangkan ilmu yang didapat dan menularkan kepada seluruh anggota kelompoknya.
“Saat ini jumlah anggota Petani Gren Belt tercatat sebanyak 500 orang lebih, di mana seluruhnya masyarakat yang berdomisili di sekitar perusahaan,” ujar Musiran, Jumat (13/3).
Sejalan dengan penyelenggaraan pelatihan di atas, peserta yang mewakili pada tahap pertama ini SIG membuat demplot seluas sekitar 3 hektare di lahan pasca tambang yang ditanami tanaman anggur sebanyak 250 pohon, kelengkeng sebanyak 150 pohon, dan tanaman jeruk sebanyak 150 pohon.
“Sedangkan luas lahan greenbelt yang dikerjasamakan dengan Balitjestro seluas 7,75 hektare,” tandasnya.