GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPD Golkar Gresik Ahmad Nurhamim, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nur Muhammad (Gus Nur), Pendiri Relawan Gerakan Sosial (RGS) Indonesia H. Moh. Khozin Ma'sum, dan Ketua Umum RGS Indonesia Muslih Hasyim kembali melakukan pertemuan, di Ponpes Nur Muhammad, Jalan Proklamasi, Kebomas, Kamis (12/3).
Mereka kembali membahas soal upaya mereka menggandengkan Ketua DPC PKB Gresik Moh. Qosim dan Ketua DPD Golkar Gresik Ahmad Nurhamim (Anha). Pertemuan itu juga membahas soal rekom bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) dari sejumlah DPP Partai Politik (Parpol) yang tak kunjung turun.
BACA JUGA:
- Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
- Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
- Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
- PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang
Selain itu, mereka juga membicarakan skenario yang akan dilakukan kalau ternyata nanti Qosim dan Anha tak berjodoh untuk maju pada Pilbup Gresik 2020.
"Segala kemungkinan di luar rencana dan nalar manusia bisa terjadi jika Allah tak berkehendak. Makanya, kami akan buat ikhtiar lain kalau nanti duet Qosim-Anha sampai tak terwujud dengan berbagai pertimbangan," ujar Khozin Ma'sum, didampingi Muslih Hasyim kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (13/3).
"Namun sejauh ini, kami keluarga besar RGS Indonesia, termasuk Gus Nur sangat optimis Qosim dan Anha bisa duet di Pilbup Gresik 2020," imbuhnya.
Ditegaskan Khozin Ma'sum, kalau benar nanti akhirnya duet Qosim dan Anha tak terwujud, maka akan ada 2 pasangan calon yang akan bertarung maju pada Pilbup Gresik 2020.