Tafsir Al-Isra 80: K.H. Ma'ruf Amin, Insya Allah Bisa

Tafsir Al-Isra 80: K.H. Ma KH. Ma'ruf Amin.

Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*

80. Waqul rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa-akhrijnii mukhraja shidqin waij’al lii min ladunka sulthaanan nashiiraan.

Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku).

TAFSIR AKTUAL

Pesan teologis ayat kaji ini (80) adalah "segalanya serba baik". Masuk secara baik (adkhilny mudkhal shidq) dan keluar pun secara baik (wa akhrijny mukhraj shidq). Perspektif sabab nuzul memang terkait domisili Rasulullah SAW dalam menunaikan amanah risalah, yakni kota Makkah. Masuk kota Makkah dalam rangka fath Makkah dan keluar Makkah dalam rangka hijrah.

Namun perspektif umum al-lafdh membias ke semua lini kehidupan. Tidak ada aib, bila pesan ayat ini diaktualkan ke masa kini, termasuk terhadap pemilu 2019, KPPS, dan para petugas lain. Dan ini bukan politisasi. Mereka masuk menjadi petugas secara baik-baik, maka keluar pun harus secara baik. Semua sudah mengamalkan, tinggal satu masalah yang tersisa. Yaitu, kematian seputar 600 petugas dan ribuan yang dirawat di rumah sakit. Apakah ini keluar dari tugas dalam kondisi baik?

Terhadap KPPS muslim yang meninggal, kita berdo'a "allahum ighfir lah". Itu doa untuk alam SONO. Sedangkan kebaikan untuk alam sini tentu lain. Perlu diteliti secara terbuka, melibatkan banyak pihak, diautopsi dan hasilnya diinformasikan kepada rakyat sebagai bukti kejujuran, sekaligus penghormatan terhadap pahlawan demokrasi. Seperti pemerintah ketika menjelaskan kecelakaan pesawat, kapal tenggelam, kematian hewan secara serentak dll.

Dari sisi berita, yang paling ngotot menyuarakan hal ini kok kubu 02 saja, kurang dengar dari kubu 01. Dan pemerintah sudah berbuat baik dengan memberi santunan, tapi soal autopsi terbuka, dingin-dingin saja.

Dalam rumpian muncul pertanyaan, apa KH Ma'ruf Amin bisa mendesak pemerintah agar mengabulkan autopsi terhadap kematian para pahlawan demokrasi ini? Penulis menjawab: Pak Jokowi itu pemberani, tidak pernah takut dan berkali-kali mengatakan itu. Sementara beliau adalah seorang ulama' yang shalih, insya Allah bisa.

*Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag adalah Mufassir, Pengasuh Rubrik Tafsir Alquran Aktual HARIAN BANGSA, dan Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an (MQ), Tebuireng, Jombang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO