BPBD Pacitan Pastikan Kematian Hewan Ternak Akibat Serangan Anjing Hutan, Bukan Harimau

BPBD Pacitan Pastikan Kematian Hewan Ternak Akibat Serangan Anjing Hutan, Bukan Harimau Seekor kambing di Pacitan yang ditemukan mati diduga akibat dimangsa hewan buas. foto: detik.com

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Didik Alih Wibowo, meminta agar masyarakat berhenti menebar informasi keliru terkait banyaknya hewan ternak yang mati di wilayah Kecamatan Kebonagung.

Ia menegaskan, dari hasil penelusuran yang dilakukan BPBD bersama personel dari TNI/Polri pada Rabu (22/1) malam kemarin, kematian hewan ternak tersebut murni karena serangan hewan buas, utamanya anjing hutan.

"Jadi nggak benar kalau itu ada makhluk jadi-jadian atau semacam vampir yang melakukan teror. Kejadian itu murni sebagai akibat serangan binatang buas," ujarnya, Kamis (23/1)

Menurut Didik, dari hasil penyelidikan di lapangan mayoritas keberadaan kandang ternak yang dimangsa anjing hutan tersebut berada jauh dari permukiman, tepatnya di kawasan perkebunan. "Memang kebanyakan masyarakat di tiga desa tersebut, yakni Kalipelus, Katipugal, dan Klesem, menaruh kandang ternaknya jauh dari permukiman. Rata-rata berjarak sekitar satu kilometer lebih. Sehingga saat malam hari, jauh dari pengawasan," jelasnya.

Soal hewan buas dimaksud, tim menyimpulkan jenis anjing hutan, bukan harimau. "Itu sekawanan anjing hutan yang lapar karena kurangnya asupan makanan. Sehingga melakukan ekspansi pencarian makanan sampai ke permukiman warga. Kami imbau masyarakat jangan menyampaikan spekulasi, sebab tim sudah menemukan titik terang soal kasus tersebut," pinta mantan Kabid Kewaspadaan Dini Bakesbangpol ini.

Guna meminimalisasi serangan binatang buas, Didik meminta agar masyarakat memindahkan kandang ternaknya ke dekat rumah. "Selain itu juga dipasang pengaman dari jaring. Sebab ada beberapa kandang yang aman dari serangan lantaran disekelilingnya dipasang jaring," tuturnya.

Selain persoalan serangan binatang buas, pada kesempatan yang sama Didik juga mengungkapkan kalau saat ini tengah dilakukan assessment terhadap pergerakan tanah di Desa Donorojo Kecamatan Donorojo, Desa Karanggede Kecamatan Arjosari, dan Kecamatan Tulakan oleh tim dari Kementerian ESDM.

"Tim akan melakukan assessment di beberapa tempat soal pergerakan tanah. Butuh waktu secukupnya guna diperoleh data yang valid," pungkasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO