Cairan yang Diminum Siswa Smada Jember, Digunakan untuk Hindari Lecet dan Kutu Air

Cairan yang Diminum Siswa Smada Jember, Digunakan untuk Hindari Lecet dan Kutu Air Suasana perkebunan Sentool Dusun Silo, Desa/Kecamatan Panti, usai insiden meninggalnya peserta DiklatSAR SMAN 2 Jember, Sabtu (22/12/2019) petang.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Meninggalnya siswa SMAN 2 (Smada ) saat mengikuti diklatsar ekstrakurikuler Pecinta Alam (PA) diduga akibat meminum cairan campuran minyak goreng dan bawang putih. Cairan yang akrab disebut minyak komando itu biasa digunakan pendaki untuk dilumuri di kaki agar terhindar dari lecet saat berjalan atau mendaki dengan jarak yang jauh. Campuran minyak itu juga memiliki fungsi agar terhindar dari kutu air.

"Minyak komando itu memang disarankan dipersiapkan, jika seorang pendaki gunung pemula beraktivitas. Komposisinya, dari minyak goreng yang dicampur bawang putih," kata Alumni Ekskul Pecinta Alam Smada Rezha Pratama saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (22/12/2019) pagi.

Untuk ciri khas dari cairan minyak komando itu, kata Rezha, memiliki warna kekuningan minyak goreng. "Juga berbau, dan karena minyak ya agak kental. Untuk tempat menampungnya bisa apa saja, biasanya menggunakan botol bekas air mineral," ujarnya.

Musibah yang dialami siswa Smada Rafditya Athaya R (16), diduga akibat ia tidak sengaja meminum cairan minyak komando tersebut. "Mungkin karena keteledoran dari dirinya sendiri. Karena informasi yang kami terima, posisi botol berisi minyak komando itu diletakkan disamping ranselnya, yang mestinya itu tempat air minum agar mudah diambil," ujarnya.

"Jadi kelelahan dan tidak fokus, akhirnya terminum oleh korban," sambungnya.

Namun demikian, kata pria yang juga bekerja sebagai anggota TRC BPBD ini, pihaknya menyerahkan segala bentuk penyelidikan berikutnya kepada pihak kepolisian. "Hal ini menjadi pengalaman, dan semoga segera diketahui penyebab kematian korban," katanya.

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota ekstrakurikuler pecinta alam SMAN 2 , meninggal saat berkegiatan pendidikan dan latihan SAR (DiklatSAR) di kawasan Perkebunan Sentool Dusun Silo, Desa/Kecamatan Panti, Sabtu (22/12/2019) petang.

Korban yang merupakan siswa kelas X bernama Rafditya Athaya R (16) itu meninggal, diduga meminum cairan dari botol di tasnya, yang merupakan campuran minyak goreng dan bawang putih yang digunakan untuk obat anti kutu air.

Polisi pun masih melakukan penyelidikan, terkait penyebab pasti kematian korban. "Masih diselidiki, apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian dari musibah ini," ujar Kapolres AKBP Alfian Nurrizal saat dikonfirmasi wartawan kemarin. (jbr1/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO