Dampak Penyesuaian Iuran, Peserta BPJS Kesehatan di Sidoarjo Ada yang Pilih Turun Kelas

Dampak Penyesuaian Iuran, Peserta BPJS Kesehatan di Sidoarjo Ada yang Pilih Turun Kelas PAPARAN: Kepala BPJS Kesehatan Sidoarjo Sri Mugirahayu menjelaskan soal penyesuaian iuran JKN-KIS, Selasa (3/12). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

Dari sekitar 1,6 juta peserta BPJS Kesehatan Sidoarjo atau 83 persen dari jumlah penduduk, peserta kategori PPU badan usahanya mendominasi. Jumlahnya lebih dari 500.000 orang peserta.

Bagi BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, keberadaan peserta PPU itu juga menjadi sebuah pekerjaan rumah (PR) tersendiri. "Karena mulai tahun depan peserta kategori ini akan naik kelas 1 semua, lantaran UMK sudah Rp 4,2 juta," urai Sri.

Sri juga menyatakan, adanya penyesuaian iuran itu, kini pihaknya telah menyelesaikan semua tanggungan ke Rumah Sakit. Tunggakan sekitar Rp 150 Miliar yang merupakan angka terbesar selama ini, telah dilunasi pada November 2019 kemarin.

Dan kini pihaknya masih punya tanggungan sekitar Rp 100 Miliar dan angka yang wajar itu juga bakal terselesaikan sebagaimana jadwal. "Jika dihitung rata-rata, tanggungan kami di Sidoarjo sekitar Rp 60 M sampai Rp 70 M setiap bulan," beber Sri Mugirahayu.

Kata Sri, dengan penyesuaian iuran ini, pihaknya berharap pelayanan yang diberikan Rumah Sakit kepada peserta semakin baik. "Kami juga berharap tidak ada defisit lagi. Pembayaran klaim juga tidak terlalu terlambat," harapnya.

Diketahui, peserta JKN-KIS di Sidoarjo sebanyak 1.605.720 jiwa. Saat ini, BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo telah bekerja sama dengan 17 Rumah Sakit, 104 Klinik Pratama, 31 Dokter Praktek Perorangan, 12 Dokter Gigi, 26 Puskesmas, 17 Apotek Rujuk Balik dan 9 Optik. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO