PKH Plus, Program Utama Nawa Bhakti Satya Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari Mensos RI

PKH Plus, Program Utama Nawa Bhakti Satya Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari Mensos RI Para pendamping PKH yang dapat penghargaan dari Mensos RI Juliari P. Batubara. foto: istimewa/ bangsaonline.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kiprah Pemprov Jawa Timur dalam melaksanakan Program pengentasan kemiskinan khususnya melalui Program Keluarga Harapan () telah membuahkan prestasi di tingkat nasional. Kesuksesannya tersebut membuat Jawa Timur memperoleh Penghargaan Provinsi yang berhasil mewujudkan Graduasi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM ).

Menanggapi penghargaan tersebut, Gubernur Khofifah mengapresiasi seluruh pihak termasuk pendamping dan seluruh stakeholders yang telah bekerja keras dan membantu penyaluran hingga tepat sasaran pada penerima manfaat.

“Penghargaan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Jawa Timur dan sekaligus penyemangat kinerja bagi SDM yang belum berhasil mendapat Penghargaan. Selamat kepada juga kepada Kabupaten/Kota di Jatim yang telah meraih penghargaan dari . Ini merupakan kerja keras dari seluruh pihak yang menyukseskan program.pengentasan kemiskinan khususnya melalui di Jatim,” ujar Gubernur Khofifah, Sabtu (30/11/2019).

Di Jatim sendiri, jelasnya, Plus merupakan salah satu program utama dari Nawa Bhakti Satya, khususnya “Jatim Sejahtera”. Program ini merupakan pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga dan atau warga miskin dan rentan, yang terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir miskin.

Program ini merupakan inisiasi dari dirinya dalam rangka pengentasan kemiskinan dan mengurangj diparitas dimana kemiskinan di pedesaan di Jawa Timur begitu tinggi sebesar 14,43 persen.

Tujuan Plus, imbuhnya, adalah untuk meningkatkan taraf hidup, mengentaskan kemiskinan para lansia, dan keluarga kurang mampu melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial; serta mengurangi beban pengeluaran. Program ini memberikan perhatian khusus kepada lansia terlantar, perempuan kepala keluarga rentan, dan penyandang disabilitas.

Khofifah juga berharap agar koordinator kabupaten (Koorkab) maupun pendamping di setiap daerah bisa menuliskan testimoni keberhasilan KPM dalam pemanfaatan bantuan non tunai yang di wilayahnya masing-masing. Sebab, saat ini keberhasilan memberikan bantuan dengan format pembayaran non tunai telah diadopsi Bank Dunia.

Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara kepada Gubernur Jatim yang diwakili Plt. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Suban Wahyudiono dalam Malam Puncak Penganugerahan Program Keluarga Harapan () Tahun 2019 di Makassar, Rabu (27/11) malam.

Provinsi Jawa Timur dinilai berhasil mewujudkan graduasi dan komplementaritas . Indikator utama penilaian dilihat dari presentase graduasi mandiri dan tertib NIK bagi anggota KPM yang tercatat dalam e-.

Graduasi mandiri Keluarga Penerima Manfaat (KPM) termasuk di dalam kategori penghargaan karena dianggap sebagai salah satu indikator keberhasilan . Ini artinya, tujuan utama untuk perubahan perilaku menjadi produktif dan mandiri sudah berhasil tercapai.

Sementara NIK menjadi aspek penting lainnya sebagai nomor pengenal yang menjadi basis teraksesnya KPM ke berbagai program komplementaritas bansos lainnya dan instrumen untuk memantau ketepatan dalam penyaluran bantuan.

Lihat juga video 'Marah Lagi! Mensos Risma Bentak-Bentak Pendamping PKH, ini Tanggapan Gubernur Gorontalo':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO