BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan menggelar peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 di lapangan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Selasa (12/11/2019).
Bupati Bangkalan, Abdul Latif Imron Amin mengatakan dalam momen peringatan HKN ini, pihaknya ingin mengurangi jumlah angka stunting yang ada di Kabupaten Bangkalan. Pihaknya akan melakukan pendataan serta verifikasi dan validasi (verval) anak stunting dengan melibatkan bidan desa.
BACA JUGA:
- Warga Keluhkan Pelayanan Kesehatan di Bangkalan: Penangan Pasien Umum dan BPJS Berbeda
- Pemkab Bangkalan Butuh Rp700 Miliar untuk Realisasikan Jalur Lingkar Selatan
- Percepat Penurunan Stunting di Bangkalan, BKKBN Jatim: Utamakan Prakondepsi Ketimbang Prewedding
- Polisi Selidiki Dugaan Malapraktik Bayi Lahir dengan Kepala Terpisah di Bangkalan
Dengan melibatkan bidan desa, Bupati berharap mendapat data stunting yang valid secepat mungkin. "Peran bidan desa sangat penting dalam masalah ini, karena bidan desa lebih mengetahui secara pasti perihal kondisi di setiap desa," katanya
Menurut Ra Latif, sapaan bupati, data stunting dari tahun ke tahun semakin banyak. "Stunting ini kan biasanya data usia anak dari 0-5 tahun. Selebihnya itu kan harus ada data anak terdeteksi stunting yang baru, bukan terus ditumpuk seperti sekarang, hingga mencapai 3.000," ujarnya.
Banyaknya kasus stunting, menjadikan Bangkalan sebagai kabupaten terbanyak ke-4 se-Jawa Timur untuk kasus stunting. Karena itu, Ra Latif juga mengimbau agar masyarakat bisa menjaga pola hidup sehat, terutama bagi ibu hamil dan balita.
Usai upacara, bupati juga memberikan penghargaan kepada Zainab Zuraidah selaku Ketua TP PKK Bangkalan atas kepedulian dan dukungannya terhadap program kesehatan di Kab. Bangkalan.