Bahas Polemik GBT, Anytime, Anywhere, Khofifah Siap Ketemu Risma

Bahas Polemik GBT, Anytime, Anywhere, Khofifah Siap Ketemu Risma Gubernur Khofifah saat menerima audiensi tim futsal tuna rungu di kantor Gubernur Jatim. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Polemik tentang bau sampah yang tercium hingga (GBT) membuat hubungan tegang antara Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Namun Khofifah menanggapi santai dinamika yang terjadi terkait polemik GBT tersebut.

Khofifah menjelaskan, ia tidak ada masalah dengan Wali Kota Surabaya. Namun bila dianggap perlu, ia siap duduk bersama untuk menyelesaikan polemik yang berkembang belakangan ini.

"Anytime, Anywhere, saya siap bertemu dan duduk bersama dengan stakeholder. Saya ini orang Surabaya, lahir dan besar di Surabaya. Sudah biasa bersikap terbuka dengan siapa pun," ujar Khofifah, usai bertemu kepala sekolah SMA/SMK se-Surabaya di kantor Pemprov Jatim, Senin (4/11).

Perempuan pertama yang menjadi Gubernur di Jawa Timur ini mengaku dirinya hanya mengingatkan tentang adanya bau sampah yang tercium hingga stadion GBT. Harapannya, hal itu tak menjadi permasalahan saat penilaian dan peninjauan langsung yang dilakukan oleh FIFA.

Khofifah menegaskan, yang menjadi prioritasnya adalah Piala Dunia U20 tahun 2021 bisa terselenggara di Jawa Timur. Karena itu, terkait stadion GBT yang direkomendasi PSSI sebagai salah satu venue harus dilakukan pembenahan sarana maupun fasilitas penunjang.

"Semua permasalahan harus dilihat secara bijak untuk dicari jalan keluarnya. Termasuk masalah bau sampah dan akses penunjang lainnya," imbuh Ketua Umum Muslimat NU ini.

Mantan Menteri Sosial ini siap urun rembuk dengan pihak terkait demi tercapainya tujuan Jawa Timur menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 tahun 2021. Ia melanjutkan, Menpora Zainudin Amali juga sudah memberi sejumlah masukan.

"Apalagi beliau sebagai bagian dari masyarakat Jatim, karena beberapa periode menjadi wakil masyarakat Jatim di parlemen. Tentunya Menpora juga mendukung Jatim sebagai tuan rumah," katanya.

Terkait soal pendanaan, pihaknya pun siap menganggarkan di APBD, mumpung masih ada waktu untuk berbenah, melakukan renovasi maupun membangun fasilitas pendukung. Karena pihaknya menyadari tentu untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, standarnya internasional.

"Prinsipnya kita tidak ingin peluang Jatim menjadi tuan rumah lepas. Karena itu ada opsi-opsi yang kita siapkan," pungkas perempuan asli Kecamatan Wonocolo tersebut. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Persiapan ke Piala Dunia, Timnas Disabilitas Sepak Bola Latihan di Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO