Netanyahu mendukung pemurnian Israel sebagai negara khusus etnis Yahudi. Tapi Presiden Reuven Rivlin menolak klausul rasis tersebut, karena berpotensi menyulut konflik di dalam negeri.
Selain etnis Arab, Israel yang memiliki salah satu tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Timur Tengah, menarik minat jutaan imigran dari pelbagai bangsa. Tak sedikit akhirnya menjadi warga negara Zionis.
Warga keturunan Arab yang kebanyakan tinggal di wilayah utara Israel, bukannya diam saja. Puluhan orang unjuk rasa. Di Facebook kampanye tak kalah masif. Warga Arab memasang foto bertuliskan "Menolak Jadi Warga Negara Kelas Dua".
Sana Jamalia dari Kota Haifa adalah penggagas kampanye online itu. Dia mengaku merasa miris bila RUU pemurnian Israel disetujui Knesset. "Jika ini sudah resmi kami benar-benar akan terpinggirkan. Kami harus melakukan sesuatu," kata Jamalia.
[ard]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News