Diduga Ada Mafia, PMII Tuban Minta Kejelasan Aliran Dana Retribusi Nelayan di TPI

Diduga Ada Mafia, PMII Tuban Minta Kejelasan Aliran Dana Retribusi Nelayan di TPI Aksi aktivis PMII cabang Tuban saat menggelar unjuk rasa di depan kantor Pemkab Tuban, Jumat (18/10).

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Belasan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab Tuban, Jumat (18/10).

Mereka meminta kejelasan terkait dana retribusi terhadap pelayanan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berada di Kecamatan Palang. Mereka mengendus adanya dugaan penyimpangan dana retribusi oleh pengelola TPI.

Ketua PC , Musthofatul Adib mengatakan, selama ini para nelayan telah membayar uang retribusi kepada pengelola TPI sebesar 2 persen dari penghasilan melaut. Dari hasil riset yang dilakukan, pihaknya menemukan beberapa kejanggalan terlait aliran dana 2 persen yang bibayarkan oleh para nelayan.

"Selama ini nelayan tidak pernah mengetahui aliran dana retribusi 2 persen yang dibayarkan. Karena pengelolaan retribusi dilakukan secara tertutup," ujar Adib.

Atas temuan itu, aktivis PMII menyatakan sikap agar berikan hak nelayan atas dana retribusi yang sudah diberikan kepada Pemkab Tuban. Serta meminta transparansi dana retribusi nelayan karena sudah tertuang dalam UU KIP nomor 14 tahun 2018.

“Di sisi lain, tidak ada monitoring yang serius dari Dinas Perikanan dan Peternakan Tuban. Itu terkesan ada konspirasi terkait permasalahan disana,” imbuh Adib.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban, M. Amenan menyampaikan, apa yang menjadi aspirasi mahasiswa akan ditampung dan ditindak lanjuti. Pihaknya sepakat dengan keinginan mahasiswa yang meminta untuk duduk di dalam satu forum.

“Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa untuk kebaikan, maka saya sepakat,” kata Amenan di hadapan mahasiswa.

Lebih lanjut, ia menjelaskan sejauh ini pemerintah tak pernah abai terhadap persoalan yang dihadapi para nelayan. Termasuk pihaknya siap memfasilitasi apa yang menjadi persoalan nelayan.

“Mari kita diskusikan untuk mencarai solusi bersama dan kapan pun kita siap memfasilitasi,” pungkasnya. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO