SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim bersama Forkopimda menggandeng ribuan pelajar dan anggota OSIS se-Jatim, menolak anarkisme dan radikalisme. Tujuannya, untuk menyukseskan pelantikan presiden pada 20 Oktober.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam kesempatan itu mengajak seluruh pelajar SMA dan SMK menolak provokasi dan intoleransi.
BACA JUGA:
- Di Sidang Paripurna Raperda RUED, Pj Gubernur Jatim Sebut Potensi EBT Capai 188.410 MW
- Stop Buang Air Besar Sembarangan, Pj Gubernur Jatim Ajak 8 Daerah Teken Komitmen Bersama
- 24.423 Siswa Lolos Masuk PTN Jalur SNPB 2024, Pj Gubernur Jatim: Terbanyak Nasional 5 Tahun Beruntun
- Gelar Bazar Ramadan, Pj Gubernur Jatim: Jadi Sabuk Pengaman dan Upaya Stabilkan Harga Bahan Pokok
"Jika ada provokasi dari siapa pun, tolak. Pelajar Jawa Timur antianarkis dan menolak provokasi serta aksi kekerasan. Hari ini pelajar SMA dan SMK perwakilan seluruh kabupaten kota se-Jawa Timur mereka dikumpulkan di sini. Supaya mereka saling mengenali, ada rumpun budaya yang beda dari Tapal Kuda, dari Arek, dari Mataraman, dari Madura, dari Pantura," katanya.
Menurut Khofifah, setiap pelajar akan saling berkenalan dan memahami bagaimana adat istiadat dari berbagai daerah di Jatim. "Itu baru pengenalan rumpun budaya, bagaimana kemudian mereka mengenali rumpun bahasa mereka. Bagaimana mereka mengenali rumpun adat-istiadat mereka," terangnya.
"Ini kita baru cerita Jawa Timur, betapa kebhinnekaan yang dimiliki oleh Indonesia itu luar biasa dan harus kita jadikan potensi efektif untuk membangun bangsa ini," imbuhnya.
Untuk itu, Khofifah meminta seluruh pelajar membuang jauh hal-hal yang memicu intoleransi hingga anarkisme atau tawuran antarpelajar. Dia ingin pelajar tetap mempertahankan suasana guyub rukun.