Ciptakan Gerakan Butuh Bupati Baru, Sekelompok Warga di Jember Bikin 2.000 Kaos Bertuliskan B3

Ciptakan Gerakan Butuh Bupati Baru, Sekelompok Warga di Jember Bikin 2.000 Kaos Bertuliskan B3 Salah satu kaos bertuliskan B3 sedang dipakai warga.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Guna menyuarakan keinginan adanya bupati baru untuk Kabupaten Jember pada pilkada 2020 mendatang, sekelompok masyarakat membuat kaos bertuliskan B3 (Butuh Bupati Baru). Kaos ini dijual bebas di Jember, Jawa Timur.

Kustiono Musri, pembuat kaos sekaligus inisiator gerakan B3 mengklaim, hingga pertengahan bulan September 2019 ini, ada sekitar 2.000 orang yang memesan kaos tersebut.

Terkait omzet yang didapat dari penjualan kaos bertuliskan B3 tersebut, Kustiono menyampaikan bahwa pihaknya sebagai inisiator tidak meminta ataupun mendapat sepeser pun keuntungannya.

"B3 ini adalah simbol dari perlawanan, dan doa harapan untuk mendapatkan sosok pemimpin kepala daerah baru di Jember," ujar Kustiono saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (17/9/2019).

Karena menurut Kustiono, dulunya bupati memiliki jargon 3B (baik tujuannya, benar hukumnya, dan betul caranya), tetapi dinilai olehnya tidak sesuai dengan fakta dan hasil kinerja yang ada.

"Sehingga ada jargon B3 ini, tapi bukan plesetan juga sih. Tetapi bebas mau ditafsirkan seperti apa. Ini adalah gerakan untuk mengkritisi bupati siapapun itu. Apalagi saat ini kepemimpinan yang dzolim itu," ungkapnya.

Atas dasar itulah, ia berinisiatif membuat kaos B3. "Alhamdulillah malah memberikan inisiatif ke teman-teman, dengan menjadi potensi bisnis baru dan sebagai bentuk kreativitas. Bahkan sudah ada 2000 kaos yang diorder, jadi peminatnya banyak," ujarnya.

"Artinya ini adalah keinginan masyarakat luas, sebagai bentuk harapan adanya bupati baru. Untuk harga pun variasi, dari Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu. Bahkan ada yang beli dengan harga lebih, untuk tips yang buat kaos," sambungnya.

Namun demikian, meskipun banyak keuntungan dari penjualan kaos B3 tersebut, Kustiono tidak mendapatkan hasil dari penjualannya. "Memang kami tidak mau menerima hasil penjualannya, biarkan ini menjadi kreativitas. Tidak hanya kaos, ada sticker, banner, bahkan ada kampung nantinya di-branded B3," ungkapnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Faida belum memberikan tanggapan perihal adanya kaos B3 tersebut. Pesan singkat WhatsApp yang dikirim media ini hanya dibaca dan tidak membalas. Begitu juga saat dihubungi via ponselnya, tidak dijawab. (jbr1/yud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO