NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Ketidaknormalan pertumbuhan atau biasa disebut stunting diharapkan bisa dihindari sejak dini. Pertumbuhan yang kerdil bukan suatu kutukan atau turunan, tapi itu adalah dampak pola makan dan kesehatan saat bayi lahir.
Hal itu terungkap dalam sosialisasi yang Germas (Gerakan Masyarakat Sehat) yang digelar Dinas Kesehatan Nganjuk dengan mengajak para Muslimat NU dalam rangka pencegahan stunting.
BACA JUGA:
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk Dr. H. Nurkholis, M.Kes., dan dihadiri Kasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Direktorat Promkes Kemenkes drg. Marlina BR Ginting M.Kes., Ketua VII Bidang kesehatan dan sosial PP Muslimat NU dr. Hj Erna Yulia Sofihara, Ketua PC Muslimat NU Nganjuk Hj. Sri Minarni, dan seluruh undangan dari pimpipan ponpes dan santriwati.
"Saya berterima kasih kepada Muslimat yang ikut berpartisipasi dalam menyuarakan Germas dan Stunting," kata Nurkholis dikutip BANGSAONLINE.com.
Dijelaskan, bahwa pihak Dinkes terus bertekad agar stunting tidak ada lagi di Nganjuk, paling tidak terus berkurang. Saat ini angka stunting di Kab Nganjuk terus berkurang. Yakni pada tahun 2017 masih di angka 26,7%, dan saat ini sudah berkurang menjadi 11,7%.
"Tentunya hal ini berkat peran serta masyarakat, dan saya tetap memohon partisipasi seperti yang di tunjukkan Muslimat NU Nganjuk," harap Nurcholis.