Bersama Gubernur Jateng, Gubernur Khofifah Ajak Libatkan Generasi Z dalam Konsolidasi Kebangsaan

Bersama Gubernur Jateng, Gubernur Khofifah Ajak Libatkan Generasi Z dalam Konsolidasi Kebangsaan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara pada acara Halaqoh Kiai-Santri Tentang Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Jawa Tengah, di Hotel Grand Wahid, Kota Salatiga, Sabtu(14/9/2019). foto: istimewa/ bangsaonline.com

Karena itu berbagai ikhtiar harus terus dilakukan untuk membangun kehidupan yang penuh harmoni.

“Survey kedua lembaga tadi menunjukkan bahwa sebagian generasi kita pola pikir dan gerakannya relatif eksklusif bukan inklusif, oleh sebab itu Jatim dan Jateng harus sering bertemu untuk membahas masalah ini dan selalu waspada karena embrionya sudah nampak,” terang mantan Menteri Sosial RI ini.

Untuk menumbuhkan optimisme, Khofifah juga menegaskan pada semua yang hadir bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik. Hal ini ditunjang data dari Price waterhouse Coopers (PWC) yang mengungkapkan pada tahun 2050 ekonomi Indonesia akan menduduki peringkat ke-4 terbesar di dunia. Sementara Mc Kinsey memprediksi tahun 2030 Indonesia merupakan negara dengan skala ekonomi terbesar ke enam di dunia.

“Banyak orang yang memberikan perspektif negatif yang mengakibatkan kita menjadi pesimis, oleh sebab itu saya ingin mengajak kita semua untuk terus optimis dengan kerja keras dan bersinergi serta do'a para ulama semua karena masa depan Indonesia begitu cerah,” pungkas Khofifah sembari menambahkan bahwa pertemuan ini merupakan momentum penting untuk saling bertukar informasi mengenai perkembangan bangsa dan posisi dimana kita perlu waspada dan hati- hati.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, bahwa Indonesia memiliki beragam dan kaya akan budaya dan hal ini akan menjadi kekuatan bangsa terbesar. Akan tetapi, hal ini harus terus dikawal oleh semua pihak atau civil society dan bukan hanya pemerintah saja.

“Pertemuan kita siang hari ini menjadi inspirasi, agar semua juga peduli pada kebhinekaan Indonesia. Mari kita rapatkan barisan dan berikan nyawa kita jika ini menyangkut negara,” tegas gubernur yang akrab disapa Ganjar ini sembari berharap bahwa halaqah tersebut tidak hanya berhenti pada tahap ini.

Senada dengan Gubernur Khofifah, Ganjar juga mengindikasi adanya pengaruh intoleransi dan radikalisme di sekolah-sekolah. Bahkan, ia mengaku juga melakukan pengecekan langsung di sekolah-sekolah di bawah pengelolaan Pemprov Jateng. Dari hasil survei tersebut diketahui bahwa terdapat 7 sekolah yang terindikasi adanya radikalisme.

“Terkait hal ini saya mulai membuat sistematika, siapa yang bisa menjelaskan ke anak-anak tentang nilai kesejarahan. Karenanya, peran ponpes sangat penting untuk ikut membangun nilai-nilai kebangsaan dan mengajarkan Hubbul Wathan Minal Iman pada mereka,” tukas Ganjar. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO