Kenangan Ning Lia Dinikahkan Mbah Moen

Kenangan Ning Lia Dinikahkan Mbah Moen Mbah Moen mendoakan Lia dan Arief usai menikahkan keduanya sebagai pasangan suami-istri. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hari ini duka menyelimuti tanah air, menyusul wafatnya kiai kharismatik KH. Maimun Zubair atau biasa disapa Mbah Moen. Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang itu meninggal dunia saat menjalani ibadah haji di Makah, Arab Saudi.

Sejumlah tokoh dan publik figur pun mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian kiai berusia 90 tahun tersebut. Mulai Presiden Joko Widodo hingga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Mbah Moen.

Banyak orang punya kenangan yang tak terlupakan dengan Mbah Moen. Salah satunya Lia Istifhama. Kepergian Mbah Moen membuat Ning Ceria itu kembali memutar kenangan 10 tahun lalu. Dosen dan pegiat sosial itu masih ingat jelas sosok kiai kharismatik itu saat menikahkan dirinya dengan lelaki pilihannya, M. Arief Fauzi di kediamannya di Wonocolo, Jumat, 6 Februari 2009.

"Saya punya kenangan yang tak bisa dilupakan dengan Mbah Moen. Karena beliau lah yang menikahkan saya 10 tahun yang lalu," ucap perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu, Selasa (6/8).

Putri KH. Masjkur Hasyim ini mengenang nasihat pernikahan yang disampaikan oleh Mbah Moen kepada ia dan suami. Saat itu Mbah Moen menyampaikan antara dirinya dan suami adalah tumbu ketemu tutup. Jadi saling melengkapi. Karena itu, beliau mengingatkan agar kami saling melengkapi kekurangan masing-masing.

Lia mengungkapkan, karena kehadiran dan nasihat Mbah Moen, pernikahan dirinya yang sederhana serasa sangat istimewa. Karena tak semua orang punya kesempatan berharga seperti dirinya. Padahal pernikahan itu hanya berlangsung di rumah.

"Alhamdulillah, Mbah Moen mau hadir dan menikahkan saya di rumah. Meskipun beliau kiai besar, tapi sosoknya sangat sederhana dan ikhlas," kenang keponakan Khofifah ini.

Pembina Ponpes Raudlatul Banin wal Banat Surabaya ini mengakui perkenalan dirinya dengan Mbah Moen tak lepas dari sosok abahnya KH. Masjkur Hasyim. Pasalnya Kiai Masjkur dan Mbah Moen adalah karib dan sama-sama berkhidmat di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Lia menambahkan, meski Mbah Moen tokoh yang dituakan di PPP tapi beliau tak pernah membeda-bedakan pergaulan. Bahkan bisa dibilang hubungan abahnya dengan Mbah Moen tergolong akrab.

"Beliau (Mbah Moen) sangat akrab dengan Abah. Kalau ketemu biasanya manggil Cak Kur (Masjkur Hasyim), lalu Abah disuruh duduk di sebelah Mbah Moen. Keduanya memang memiliki sejarah karena identik dengan PPP, " pungkas Lia, yang namanya masuk dalam bursa kandidat Calon Wali Kota Surabaya 2020. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO