20 CJH Lamongan Gagal Berangkat

20 CJH Lamongan Gagal Berangkat Bupati Fadeli memberikan piagam pada CJH termuda.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 20 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Lamongan Tahun 2019 gagal berangkat ke tanah suci Mekkah. Mereka yang gagal karena menderita sakit dan meninggal dunia. Dari 20 CJH yang gagal menunaikan rukun Islam kelima itu, satu di antaranya sudah digantikan dengan calon jamaah haji cadangan.

Sementara 19 CJH lainnya yang gagal berangkat akan digantikan oleh pihak ahli waris mereka masing-masing pada tahun 2020 mendatang. "Dari data kami untuk yang tahun ini, calon jamaah haji yang tidak bisa berangkat ke Mekkah ada 20 orang, mereka sakit dan meninggal dunia," kata Kepala Kementerian Agama (Kemenang) Lamongan, Sholeh, Jumat (2/8).

Sholeh menjelaskan, 20 calon jamaah haji yang gagal berangkat jauh-jauh hari pihak ahli waris juga sudah diminta untuk menggantikan mereka. Namun karena jarak waktu keberangkatan yang mepet dan persiapan yang terlalu buru-buru, akhirnya ke-20 pihak ahli waris mengusulkan agar bisa berangkat ada tahun mendatang.

"Untuk saat ini 20 calon jamaah haji yang gagal berangkat tidak ada yang meminta uangnya dikembalikan. Rata-rata minta diganti ahli warisnya yang berangkat. Insya Allah di tahun nanti 20 calon jamaah ini akan berangkat di awal kloter," katanya.

Di Lamongan sendiri calon haji yang berangkat ke tanah suci Mekkah tahun 2019 ini berjumlah sebanyak 1.734 orang, yang terbagi menjadi empat Kelompok Terbang (Kloter) 79, 80, 81, dan 82. Sementara keberangkatan Calhaj dari Lamongan menuju embarkasi Surabaya mengunakan 20 bus. Sedangkan Keberangkatan jamaah akan dibagi menjadi dua hari, Jumat sore dan Sabtu pagi. Setiap kloter akan didampingi oleh tiga petugas medis, satu dokter, dan dua perawat. "Persiapan sudah matang, ada dokter dan perawat juga yang akan mendampingi para haji selama menunaikan ibadah haji di Mekah," katanya.

Sementara Bupati Lamongan Fadeli meminta kepada seluruh calon jamaah agar tetap menjaga kesehatan. Jamaah haji asal Lamongan memperoleh jatah kloter terakhir, sehingga usai setibanya di Arab Saudi mereka sudah langsung bergegas melaksanakan ibadah haji. "Kita minta agar menjaga kesehatan, apalagi kondisi cuaca di Arab Saudi sangat panas," katanya.

Menurut dia, jamaah haji yang berangkat tahun ini akan disamakan dengan calon jamaah haji asal Indonesia lainnya meskipun mereka yang sudah berusia lanjut, terkecuali bagi calon jamaah haji yang menderita sakit lumpuh, ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari petugas kesehatan haji di sana. "Tadi ada yang usianya 95 tahun yang berangkat juga tak lihatin masih kuat dan semangat berjalan, insya Allah semoga menjadi haji yang mabrur," harapnya. 

Sementara untuk CJH tertua atas nama Julekha binti Sulam asal Desa Centini kecamatan Laren, dan CJH termuda adalah Dia Cahyani Saputro binti Saputro dan Mega Oktaviana yang berusia 18 tahun asal Desa Jabung Kecamatan Laren. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO