Wali Kota Risma Bocorkan Kunci Sukses di Balik Penghargaan WEA di Singapura

Wali Kota Risma Bocorkan Kunci Sukses di Balik Penghargaan WEA di Singapura Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima penghargaan Women Empowerment Award (WEA) di Grand Ballroom, Mandarin Orchard, Hotel Singapura.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima penghargaan Women Empowerment Award (WEA) dari salah satu media Cina yang berbasis di Singapura bernama Her Times, Senin (22/07/2019). Penghargaan yang diserahkan di Grand Ballroom, Mandarin Orchard, Hotel Singapura itu diberikan karena Wali Kota Risma dinilai berhasil dalam upaya pemberdayaan perempuan di Kota Surabaya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengungkapkan rasa terima kasih dan bangga atas penghargaan international yang diberikan kepadanya, Women Empowerment Award (WEA) dari Majalah Her Times yang ada di Singapura. Tidak lupa ucapan terima kasih untuk Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Indonesia di Singapura bersama juri yang sudah memilihnya menjadi bagian dari penerima penghargaan tersebut.

“Saya dengan tulus berterima kasih atas penghargaan ini, sebuah kehormatan berada diantara semua perempuan yang mengagumkan malam ini,” tutur Wali Kota Risma seusai menerima penghargaan.

Wali Kota Risma menjelaskan, sebagai Wali kota perempuan pertama di kota besar seperti Surabaya ini, benar-benar memahami bahwa memimpin dengan hati dan kasih sayang akan memiliki perbedaan tersendiri. Pemberdayaan perempuan ini, merupakan salah satu inti dari pengembangan program di Surabaya dengan memfasilitasi para perempuan itu untuk berwirausaha.

“Tujuan inti saya salah satunya adalah pemberdayaan perempuan. Wanita mempunyai peran inti di Surabaya, bukan hanya di kota pemerintahan. Namun beberapa pengendalian diantaranya, lingkungan, kampanye kesehatan, dan program kesejahteraan keluarga,” lanjutnya.

Menurut Wali Kota Risma, salah satu program kesejahteraan keluarga yang dijalankan di Kota Surabaya adalah Pahlawan Eknomi yang berasal dari ibu rumah tangga. Mereka belajar bagaimana mengolah makanan dan minuman, kerajinan tangan (handycraft). Selain itu, mereka juga diajarkan bagaimana mengemas dan memasarkan dengan era saat ini. Dari program tersebut, menurutnya mampu menekan angka kemiskinan di Kota Surabaya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO