Giliran Warga Parengan Keluhkan Pipanisasi CNG PT BAG, Pertanyakan Izin

Giliran Warga Parengan Keluhkan Pipanisasi CNG PT BAG, Pertanyakan Izin Salah satu warga yang Parengan memprotes pekerjaan proyek pipanisasi oleh PT BAG.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Warga Dusun Mulyasari, Desa Sembung, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban melakukan protes terhadap pelaksanaan proyek penanaman pipa Compressed Natural Gas (CNG) milik PT Bahtera Abadi Gas (BAG).

Protes tersebut disuarakan warga karena menilai proyek pipanisasi itu merugikan lingkungan. Protes itu di antaranya terkait pembuangan amsal atau sisa-sisa galian tanah liat di tanah pekarangan pemajakan rumah warga.

Selain mengeluhkan pembuangan amsal, para warga juga menuding perusahaan lancang karena tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga sekitar. Ada 4 desa yang menjadi lewatan pipanisasi ini, di antaranya Kecamatan Singgahan, Parengan, dan Senori.

"Dalam pengerjaannya yang dilaksanakan pekerja (pipa) di sini serabutan. Sebab, dari pembuangan sisa-sisa galian dibiarkan gundukan begitu saja, seolah olah sengaja dibuang di area pekarangan tanah saya," ucap Suwandi (45) warga Dusun Mulyosari, Desa Sembung, Kecamatan Parengan kepada BANGSAONLINE.com, Ahad (30/6).

"Selain itu, saya belum pernah diundang sosialisasi terkait pengerjaan pipanisasi ini. Padahal, lahan saya digunakan pembuangan tanah yang habis dikeruk," tambahnya.

Menurut Suwandi, setidaknya sepanjang 70 meter pekarangan dan perkampungan milik warga menjadi tempat pembuang sisa-sisa amsal tersebut. "Kita maunya protes, tapi pekerja dan mandornya menghindari. Malah saat itu, saya dikasih uang Rp 20 ribu, katanya akibat debu proyek," ketus Suwandi.

Suwarno (37), warga lain juga mengeluh adanya proyek tersebut. Sebab, proyek itu mengakibatkan pipa pengairan sawah berukuran 3 dim dan panjang 100 meter pecah. Akibatnya, saat ini pengairan terhadap sejumlah sawah terhambat.

"Pasti hasilnya turun mas, karena padi tua sebelum waktunya dari semula 3 ton. Awal Juni kemarin, hanya 2 ton. Gimana lagi, saya jengkel kurangnya suplai air akibat pipa penyalurnya pecah-pecah karena galian," keluhnya.

Hingga berita ini ditulis, wartawan BANGSAONLINE.com masih berusaha mendapatkan konfirmasi dari PT BAG terkait keluhan warga atas proyek pipanisasi tersebut. (ahm/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO