Gubernur Jatim Ajak Seluruh Elemen Berkolaborasi Sukseskan Pemilu 2019

Gubernur Jatim Ajak Seluruh Elemen Berkolaborasi Sukseskan Pemilu 2019 Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua KPU, dan Bawaslu Jatim menghadiri latihan Sispamkota di Kodam Brawijaya. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berlangsungnya pesta demokrasi pada 17 April mendatang mendapat perhatian serius dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen mulai dari TNI/Polri, Satpol PP dan Perlindungan Masyarakat (Linmas), tokoh agama serta masyarakat untuk saling berkolaborasi dan bersinergi mewujudkan Pemilu 2019 di Jatim yang aman dan damai.

Ajakan tersebut disampaikannya saat acara Latihan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam rangka Pengamanan Pemilu 2019 wilayah Provinsi Jawa Timur di Lapangan Kodam V Brawijaya, Selasa (19/3).

Gubernur Khofifah mengatakan, dalam pelaksanaan pemilu nanti banyak hal-hal teknis yang harus diperhatikan. Di antaranya pengamanan berlapis dan berjenjang dari seluruh tahapan mulai dari pengiriman surat suara ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampai dengan penghitungan suara.

Soal pengamanan ini, ia meyakini Polda Jatim dibantu Kodam V Brawijaya, serta Satpol PP, dan Linmas siap mengamankan proses ini dengan aman dan lancar. Menurutnya, ada sebanyak 190.400 personel keamanan yang akan disiagakan baik dari kepolisian, TNI, maupun Satpol PP dan linmas.

Terkait latihan Sispamkota ini, Khofifah melihat adanya kesiapsiagaan yang sudah sangat prima dalam membangun keamanan di Jatim. Bila Jatim aman dan kondusif, ia meyakini Indonesia juga akan aman dan kondusif.

“Terima kasih Kapolda dan Pangdam, bahwa simulasi ini memberi keyakinan bahwa jajaran Polri, TNI, dibantu Satpol PP, Linmas dan masyarakat Jatim siap menyambut proses demokrasi. Ini menjadi momen membangun kebersamaan dan komitmen kita serta strong partnership yang baik,” katanya.

Selain masalah keamanan, Gubernur Khofifah juga mengingatkan persiapan teknis terkait ketersediaan listrik, serta adanya saksi atau panitia pengawas di TPS. Menurutnya, saat masa penghitungan suara, akan ada kebutuhan yang lebih untuk listrik termasuk genset. Dengan jumlah peserta pemilu yang sangat banyak, ia meyakini proses penghitungan suara akan memakan waktu yang cukup lama, bahkan bisa sampai dini hari.

“Jadi kami minta ada PLN bisa support terkait listrik ini, termasuk Pemkab/kota di Jatim bisa mengantisipasi ketersediaan genset di wilayahnya,” katanya.

Menurutnya, dengan jumlah TPS di Jatim sebanyak 130.010, apabila seluruh partai peserta pemilu, pemilihan anggota legislatif baik tingkat pusat, tingkat satu, dan tingkat dua serta masing-masing capres mengirimkan saksi, maka minimal akan ada 50 saksi dalam setiap TPS. Sehingga ukuran TPS pada pemilu kali ini tentunya berbeda dengan pilgub tahun lalu.

“KPU harus menyiapkan TPS dengan ukuran yang berbeda dengan pilgub tahun lalu. Termasuk mengantisipasi adanya saksi dari luar TPS, mereka harus diidentifikasi dengan detail,” tegasnya.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO