Banjir di Ngawi Mulai Masuki Kawasan Kota

Banjir di Ngawi Mulai Masuki Kawasan Kota Ketinggian banjir di Kecamatan Geneng yang semakin naik. foto: ZAINAL A/ BANGSAONLINE

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Dampak dari bencana banjir yang melanda Kabupaten Ngawi makin meluas. Hal tersebut nampak dari wilayah yang terendam, saat ini sudah merambah di kawasan Ngawi Kota, utamanya yang berada di sekitar aliran Bengawan Solo.

Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Ngawi, di hari ketiga ini kecamatan yang terdampak banjir semakin bertambah. Di antaranya Kecamatan Ngawi Kota dan Kecamatan Geneng. Total ada 6 kecamatan di wilayah Ngawi yang terkena luapan air. Sebelumnya, Kec. Kwadungan, Kec. Pangkur, Kec. Padas, dan Kec. Karangjati telah terlebih dahulu terendam air.

Dari keenam kecamatan, untuk wilayah Kec. Karangjati sudah nampak ada penyusutan air. Namun hal tersebut bertolak belakang dengan Kec. Geneng dan Ngawi Kota. Untuk beberapa wilayah di Kec. Geneng, Kwadungan, dan Ngawi Kota, luapan air malah ada peningkatan.

Hal ini disebabkan ketiga wilayah tersebut merupakan kantong penggelembungan luapan banjir dari arah Kali Madiun maupun Bengawan Solo. Meskipun debit air Kali Madiun mengalami penurunan hampir 1 meter, namun dari arah hulu Bengawan Solo mengalami peningkatan arus banjir terhitung pukul 24.00 WIB, Kamis (07/03).

“Wilayah Ngawi Kota merupakan titik temu dua aliran sungai besar, yaitu Bengawan Madiun dan Bengawan Solo. Otomatis penggelembungan terjadi dan masuk ke anak-anak sungai sekitar Ngawi Kota merambah ke Geneng," jelas Eko Heru Tjahjono, Kepala BPBD Kab. Ngawi pada BANGSAONLINE.com.

Sedangkan akibat dari bencana banjir ini, terdapat 3.825 rumah dari 25 desa dan 6 kecamatan yang terendam air meliputi Kwadungan, Pangkur, Karangjati, Padas, Ngawi Kota, dan Geneng. Untuk korban jiwa memang tidak ada. Sedangkan untuk kerugian materiil, hingga kini petugas dari BPBD Kab Ngawi masih kesulitan untuk memprediksi.

"Alhamdulillah korban jiwa nihil. Sedangkan untuk materiil kita masih kesulitan karena masih banyak daerah yang terendam dan sulit dijangkau," pungkas Heru. (nal/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO