Bertabur Industri, Angka Kemiskinan di Gresik Masih Capai 12,89 Persen

Bertabur Industri, Angka Kemiskinan di Gresik Masih Capai 12,89 Persen Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim didampingi anggota FPG Wongso Negoro saat melihat kondisi rumah warga miskin. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Meski bertabur ribuan industri, angka kemiskinan di Kabupaten Gresik terbilang masih tinggi. Hingga akhir tahun 2018, tercatat jumlah warga miskin di Kota Pudak ini masih kisaran 168 ribu atau 12,89 persen dari hampir 1,4 juta jiwa.

Dibandingkan dengan daerah tetangga yang mempunyai penduduk lebih banyak, Gresik dapat dibilang tertinggal. Kabupaten Sidoarjo misalnya, dengan jumlah penduduk 2,2 juta jiwa, angka kemiskinannya hanya 6,8 persen. Sementara Jombang dan Mojokerto di kisaran 9 persen.

Pemkab dan DPRD Gresik sejatinya terus berupaya maksimal mengatasi kemiskinan. Grafik menunjukkan jumlah kemiskinan setiap tahun cenderung menurun, namun sedikit.

Ketua DPRD Gresik H. Ahnad Nurhamim kepada BANGSAONLINE.com mengakui jumlah warga miskin di Kabupaten Gresik masih tinggi. Hal itu menjadi atensi khsusus Pemkab dan DPRD Gresik untuk mengatasinya.

"Kami saat ini terus berupaya membuat formula untuk mengatasi kemiskinan. Bahkan saking konsennya kita dalam penanangan kemiskinan, program ini kami tempatkan di program prioritas," ujar Ketua Golkar Gresik ini saat meninjau rumah warga miskin di Desa Gadingwatu dan Desa Putatlor Kecamatan Menganti, Minggu (4/2) kemarin.

Nurhamim mengungkapkan, saat ini angka kemiskinan di Kabupaten Gresik tergolong zona kuning. Zona tersebut menurutnya tergolong rawan. Sebab tak menutup kemungkinan jika tahun 2019 angka kemiskinan bertambah, maka akan naik status menjadi zona merah.

"Tapi kami optimis dengan upaya maksimal kita, angka kemiskinan di Kabupaten Gresik akan terus menurun dan masuk zona hijau," terangnya.

Dalam kesempatan itu, Nurhamim juga mengakui bertaburnya ribuan industri di Kabupaten Gresik belum bisa menekan angka kemiskinan. Padahal, pemerintah telah berupaya maksimal untuk mengurangi angka kemiskinan bekerja sama dengan para pemilik industri. "Makanya, perlu dilakukan evaluasi," jelasnya.

Hal ini juga diakui Kepala Dusun (Kasun) Gadungwatu Kecamatan Menganti, Zaidin. Menurutnya, jumlah warga miskin di dusun yang dipimpinnya cukup banyak. "Mudah-mudahan pemerintah ada solusi untuk mengatasi kemiskinan warga kami ini," pungkasnya. (hud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO