Di NTB, ​Kiai Asep-Khofifah Bakal Ubah Telak Suara Jokowi, dari 27 Persen Jadi 80 Persen

Di NTB, ​Kiai Asep-Khofifah Bakal Ubah Telak Suara Jokowi, dari 27 Persen Jadi 80 Persen Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat menyampaikan taushiyah politik di Pondok Pesantren Maroqit Ta'limat Memben Lotim Lombok NTB, Jumat (1/2/2019). foto: bangsaonline.com

LOMBOK, BANGSAONLINE.com - Gerakan politik Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan Dra Khofifah Indar Parawansa, M.Si benar-benar menggetarkan Nusa Tenggara Barat (NTB). Hanya dalam tempo sehari-semalam dua tokoh Jawa Timur itu bergerilya di NTB, diprediksi berpotensi mengubah telak peta suara Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin di NTB.

“Kalau sudah kita sasar seperti ini kita optimis suara Pak bisa 80 persen di NTB,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com usai deklarasi Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) NTB di Pondok Pesantren Maraqit Ta’limat Memben Lotim, Jumat (1/2/2019).

Pada Pilpres 2014 pasangan -HM Jusuf Kalla di NTB kalah telak dengan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. -JK saat itu hanya mendapat 27 persen suara.

Namun kini tampaknya bakal terbalik. Kehadiran Kiai Asep dan Khofifah ke NTB sangat berpengaruh terhadap mindset para Tuan Guru (TG). Apalagi Kiai Asep banyak menjelaskan figur dalam pandangan agama. Bahkan Kiai Asep membalik opini tentang yang selama ini dikesankan tidak Islami.

“Banyak hoax menyerang Pak . Karena itu kita bacakan hizib nashar agar hoax-hoax itu menampar wajah mereka,” katanya.

Hoax, kata Kiai Asep, termasuk dosa besar bahkan sejajar dengan syirik. “Akbarul kabair al-isroku billah wa’aququl walidaini waqauluzzuri. Sebesar-besarnya dosa paling besar adalah menyekutukan Allah, menyakiti orang tua dan hoax,” tegas Kiai Asep mengutip hadits.

(Khofifah Indar Parawansa dan Nyai Mahfudzoh Ali Ubaid (paling kanan) pada acara Deklarasi JKSN NTB di Pondok Pesantren Maraqit Ta'lim Memben Lotim NTB, Jumat (1/2/2019). foto: bangsaonline.com)

Menurut Kiai Asep, justru sangat taat ibadah. “Pak itu salatnya baik. Kalau sujud jari-jari kakinya menghadap kiblat. Saat duduk antara dua sujud, duduknya iftirasy. Saat duduk tahyat akhir, duduknya tawaruk,” tegas Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat itu.

“Berarti Pak pernah ngaji,” sambungnya. Atau paling tidak, sudah terbiasa salat sejak kecil. “Karena kalau tak biasa, tak mungkin bisa salat seperti itu,” kata kiai miliarder yang popular sebagai ulama berjuang dengan harta pribadinya itu.

Mendengarkan uraian Kiai Asep itu, para tuan guru yang hadir bersama ribuan warga Lombok langsung beristighfar dan sebagian tepuk tangan.

(Ribuan tuan guru dan massa hadir pada deklarasi JKSN NTB di Pondok Pesantren Maroqit Ta'lim di Memben Lotim Lombok NTB. foto: bangsaonline.com)

Kiai Asep minta para tuan guru memilih calon presiden yang sudah jelas-jelas salat. “Jangan pilih calon presiden yang tidak salat. Masak kalau waktunya salat Jumat mengaku pening, sakit kepala,” tegas Kiai Asep yang disambut tepuk tangan ribuan massa yang hadir.

Ia mengaku tak habis pikir dengan ulama dan habaib yang mengaku masih salat istikharah untuk menentukan pilihan capres. Menurut dia, Allah akan marah terhadap orang salat istikharah terhadap hal yang sudah jelas.

Lihat juga video 'Dulu Banyak Sinis dan Tertawa, Kini Miliki 12.000 Santri, ini Ijazah Amalan Kiai Asep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO