Sebulan, 4 Warga Blitar Meninggal Akibat Demam Berdarah

Sebulan, 4 Warga Blitar Meninggal Akibat Demam Berdarah Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Blitar, Krisna Yekti.

Diberitakan sebelumnya, Plt Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Endah Woro Utami mengakui adanya peningkatan jumlah pasien rawat inap akibat demam berdarah. Bahkan jumlah peningkatan tahun ini paling banyak dibandingkan jumlah peningkatan selama lima tahun terakhir. Dalam satu bulan ini, RSUD Ngudi Waluyo menerima 50 pasien rawat inap akibat demam berdarah. Rata-rata pasien demam berdarah di RSUD Wlingi yang dirawat karena demam berdarah adalah anak-anak.

"Peningkatan ini dalam lima tahun terakhir paling tinggi. Namun, kami pihak rumah sakit menyediakan tempat tidur ekstra atau dititipkan di ruangan. Yang terpenting pasien harus cepat tertangani," jelasnya.

Dengan kondisi ini, Pemkab Blitar belum menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo. Meski begitu, pihaknya melalui Dinas Kesehatan sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan jumlah kasus.

Dinas Kesehatan diinstruksikan turun langsung ke masyarakat untuk mencegah penyebaran DBD. Terutama di tiga Kecamatan paling barat dan utara Kabupaten Blitar yang berbatasan langsung dengan Tulungagugung dan Kediri seperti Wonodadi, Udanawu dan Srengat.

"Kami sudah terima laporan dari Dinkes jumlahnya meningkat hingga empat kali lipat. Tapi kita belum KLB. Kita masih akan evaluasi, nanti pimpinan akan menyikapi hal itu," kata Marhaenis, belum lama ini. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO