Penderita DBD di Kabupaten Blitar Capai 653 Orang, 8 di antaranya Meninggal Dunia

Penderita DBD di Kabupaten Blitar Capai 653 Orang, 8 di antaranya Meninggal Dunia Krisna Yekti, Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Blitar.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan di tahun 2019. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, terhitung sejak Januari sampai Oktober ada 653 kasus. Dari 653 kasus ini, 8 di antaranya meninggal dunia.

"Yang meninggal dunia rata-rata terjadi di awal tahun. Ini kejadian yang ada hubunganya dengan tahun sebelumnya," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Blitar Krisna Yekti, Rabu (4/12/2019).

Dikatakannya, jika dibandingkan dengan tahun 2018, jumlah kasus DBD mengalami peningkatan. Data di tahun 2018, selama setahun angka kasus DBD sebanyak 634. "Iya, ada peningkatan. Tahun 2018 lalu selama setahun jumlah kasus tercatat 634. Tahun ini sampai Oktober saja sudah ada 653 kasus," jelasnya.

Menurut dia, melalui Dinkes, Pemkab sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan jumlah kasus. Dinas Kesehatan diinstruksikan turun langsung ke masyarakat untuk mencegah penyebaran DBD.

Untuk mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) kasus demam berdarah, Dinkes Kabupaten Blitar juga terus menggalakkan gerakan juru pemantau jentik (Jumantik). Hal ini terbukti efektif menekan angka penyebaran demam berdarah.

"Siklus hidup jentik nyamuk lebih panjang daripada nyamuk dewasa. Sehingga jika yang dibunuh hanya nyamuk dewasanya dengan cara fogging saja, maka jentik nyamuk tetap bisa segera tumbuh dan menjadi nyamuk dewasa yang dapat menyebarkan penyakit DBD," katanya.

Program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah, dinilai dapat menekan angka penyebaran nyamuk aedes aegypti, sehingga jumlah penderita DB dapat terus ditekan.

"Pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan tiap rumah, merupakan cara paling efektif dan efisien. Karena penanganan seperti fogging hanya membunuh nyamuk dewasa bukan jentik nyamuk. Jentik nyamuk hanya bisa diberantas dengan PSN," pungkasnya. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO