Warga Manyar Tandai Lubang di Jalan Daendels dengan Nama-nama Danau

Warga Manyar Tandai Lubang di Jalan Daendels dengan Nama-nama Danau Warga saat menandai lubang di jalan Daendels dengan papan bertuliskan nama-nama danau dan pantai. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Warga Kecamatan Manyar melakukan aksi penancapan belasan papan nama merespons kerusakan jalan Daendels yang tak kunjung dilakukan perbaikan.

Papan berisikan nama-nama jalan itu ditancapkan di sejumlah titik lubang jalan raya Daendels, tepatnya di sepanjang Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, Minggu (27/1). Waduk Bunder, Danau Toba, Pantai Kuta, hingga Telaga Sarangan adalah nama yang dipilih untuk menandai lubang jalan yang mirip kubangan tersebut.

Pantauan di lokasi, diameter lubang jalan bervariasi, yakni antara 1 hingga 3 meter.

Kordinator aksi, Moh Khozin Muarif menyatakan, aksi kali ini sebagai bentuk keprihatinan warga atas kerusakan yang terjadi di jalan Daendels. Pemberian patok atau tanda itu dilakukan agar pengendara yang melintas waspada. Sebab, setiap hari selalu ada korban jatuh akibat terperosok lubang jalan.

"Kerusakan paling parah sepanjang jalan mulai Desa Leran hingga Desa Banyuwangi Kecamatan Manyar," ungkapnya.

Dikatakan ia, sementara ini ada 10 titik jalan yang terdapat lubang membahayakan. Kerusakan itu sudah berkali-kali diadukan warga, namun tak kunjung ada respons. "Aksi yang kami lakukan dengan memasang papan nama ini sebagai bentuk sindiran keras terhadap pemerintah. Karena mereka kurang peduli dengan rusaknya jalan di sini. Hampir 5 kilometer jalannya berlubang dan rusak," urainya.

Ia berharap dengan aksi ini, pemerintah segera melakukan perbaikan.

Sementara Abdullah Syafi'i salah seorang pengguna jalan, mengapresiasi yang dilakukan oleh warga. "Salut saya dengan warga. Mereka tanpa pamrih memberi tanda agar pengendara ekstra hati-hati saat melintas. Jalan rusak parah, dan pemerintah harus tanggap. Sebab ini berakibat kecelakaan. Lewat Pemerintah Daerah, harusnya mengajukan ke Provinsi agar diteruskan ke Pusat, kan bisa seperti itu," ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Muhammad Muhdor, warga lain. Menurutnya, jalan Daendels sebenarnya baru saja diperbaiki. Tepatnya, dua tahun lalu ruas jalan yang dikenal sebagai Jeglongan Sewu (seribu lubang) ini diperbaiki. "Waktu itu protes warga didengar pemerintah setelah kami portal, bahkan ditutup dengan pipa besar melintang jalan," katanya.

Menurut ia, kerusakan jalan tersebut sangat mengganggu kendaraan yang melintas. Sebab, mereka harus melambatkan lajunya, terutama dump truk pengangkut tanah galian. "Baru-baru ini ada pengendara motor yang berjalan di belakang truk terjatuh, karena tak tahu di depannya ada jalan berlubang. Bahkan pengendara itu juga tertabrak mobil di belakangnya," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO