Wali Kota Malang Serahkan 36 Piagam Adiwiyata dan 32 SK Cagar Budaya

Wali Kota Malang Serahkan 36 Piagam Adiwiyata dan 32 SK Cagar Budaya Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Sekkota Malang Wasto, Kadisbudpar Ida Ayu MW, anggota tim ahli cagar budaya Dwi Cahyono, serta budayawan, usai apel pagi di halaman Balai Kota Malang, Senin (14/01). foto: IWAN IRAWAN/ BANGSAONLINE

MALANG, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 36 Kepala SD dan SMP, serta 32 orang dari berbagai lembaga negeri atau swasta mengikuti pelaksanaan apel pagi di halaman Balai Kota yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Sutiaji, Senin (14/01). Selain memimpin apel pagi, Wali juga menyerahkan piagam penghargaan Adiwiyata untuk 36 sekolah SD/SMP, sekaligus menyerahkan piagam penetapan terhadap 32 bangunan Cagar Budaya dan struktur.

Untuk sekolah yang menerima Adiwiyata 2018, antara lain SDN Kotalama 6, SDN Lowokwaru 3, SDN Lowokwaru 4, SDN Lowokwaru 5, SDN Madyopuro 3, SDN Mojolangu 2, SDN Pisangcandi 1, SDN Pisangcandi 2, SDN Polehan 1, dan banyak lagi SD Negeri lainnya. Sedangkan dari swasta ada SDI Mohammad Hatta, SDI Surya Buana, SDIT Mutiara Hati, SDK Marsudi Siwi, SDK Santo Yusup 3, dan SD Muhammadiyah 8 Malang.

Adapun bangunan yang ditetapkan sebagai Cagar Budaya, antara lain Bangunan Balai Kota, Bangunan Bank Indonesia, Bangunan Kantor Pajak Pratama, Bangunan Gereja Immanuel, Bangunan Gereja Idjen, Bangunan Sekolah SMA 4, Bangunan Rumah Dinas Wali Kota, Bangunan Sekolah Corjesu, Bangunan Hotel pelangi, serta sejumlah bangunan lainnya di .

"Kota kita telah menjadi kota Heritage, plus Heritage Tourism. Untuk itu, Cagar budaya mesti dikuatkan. Jangan sampai Heritage semakin punah. Peran serta budayawan dan stakeholder semuanya di sangat diharapkan dalam menjaga dan melestarikannya," kata Sutiaji.

"Selain bangunan, ada pepohonan yang masuk cagar budaya di , usianya lumayan tua. Oleh karena itu, pelestarian cagar budaya mesti dijaga betul. Dan siapa yang merusak, maka konsekuensinya adalah sanksi," imbuhnya.

"Terkait prestasi Adiwiyata, kami berharap para pengajar, orang tua, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus berkomitmen. Karena sekolah telah menyandang Adiwiyata, senantiasa berbasis lingkungan, hendaknya menghargai lingkungannya sebagai bahan edukasi sesungguhnya berupa mendidik, menyayangi, mengasihi serta santun," pungkasnya.(iwa/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO