Kisah Mualaf Pacitan: Berkat Jasa Polisi, Ko Yanto Bisa Mengenal Islam dan Banyak Bersedekah

Kisah Mualaf Pacitan: Berkat Jasa Polisi, Ko Yanto Bisa Mengenal Islam dan Banyak Bersedekah Ko Yanto, sang mualaf yang sukses berdagang kelontong karena banyak bersedekah. (Yuniardi Sutondo/BO).

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Bersedekah akan membuka pintu rejeki. Itulah prinsip hidup bagi Suyanto, warga keturunan Tionghoa yang kini telah memeluk Islam. 

Pria yang beralamatkan di Dusun Jambu, Desa Bangunsari, Kecamatan/Kabupaten ini banyak dikenal suka berbagi dengan masyarakat kurang beruntung. Termasuk para janda dan anak yatim piatu. 

Bahkan saban hari Jumat, Ko Yanto, begitu pria kelahiran Jember, 16 Juni 1979 silam tersebut karib disapa, selalu membagikan nasi bungkus di sebuah masjid tak jauh dari rumah dan tempatnya usaha.

"Harta yang kita gunakan untuk kebaikan, insyaallah tidak akan berkurang. Justru akan semakin bertambah dan penuh dengan keberkahan. Karena itulah, banyak-banyaklah bersedekah. Sebab hanya dengan cara itu, Allah SWT akan membuka pintu rezeki seluas-luasnya," kata Ko Yanto saat ditemui di gudang kelontong miliknya, Rabu (21/11).

Menurut Ko Yanto, untuk menggapai sebuah keberhasilan duniawi, memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras dan banyak berbagi dengan sesama. 

Begitu pun dalam memperjuangkan sebuah keyakinan, perlu pengorbanan tak terhingga. Apalagi dirinya yang sejak kecil dibesarkan dari lingkungan pemeluk agama Kong Hu Chu. 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO