BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Ny. Nailur Rahmah, S.Psi, M.A dinobatkan sebagai "Orang Tua Hebat" oleh Lembaga Pendidikan TK Siti Khotijah Bangkalan. Penobatan ini lantaran kiprah Ny. Nailur Rahmah selama ini sebagai wali murid yang aktif di paguyuban TK Siti Khotijah.
"Ia banyak memberikan sumbangan pemikiran dan menjadi role model-nya orang tua siswa TK di Bangkalan," ujar Nur, Kepala Sekolah TK Siti Khotijah.
BACA JUGA:
- Gandeng UI, Pesantren Algebra Bogor Optimistis Cetak Saintis dan Pemimpin Masa Depan
- Pesan Hadratussyaikh: Guru Pakai Parfum, Jangan Ngajar Jika Ngantuk, Lapar, dan Marah
- Orang Pintar Tak Lagi Jadi Idola, Akibat Gaji Dosen Kecil? Guru Ngaji Aja Rp 30 Juta di Brunei
- Banyak Anak Surabaya Keliaran di Jalan, Caleg Partai Ummat: Pendidikan Harus Jangkau MBR
"Ny. Nailur Rahmah walau sibuk mengajar, dia masih sempat mengatar dan menjempunya anak di TK Siti Khotijah," ungkap Nur.
Sementara Ny. Nailur Rahmah saat dikunjungi wartawan Bangsaonline.com di rumahnya mengaku bangga dinobatkan sebagai Orang Tua Hebat. "Saya sebagai single parent tidak mau kehilangan momen bagi anak saya, walaupun satu jam. Di waktu mengantar saya dapat memberikan motivasi dan membangunkan emosi," ujar alumni UGM ini saat menceritakan bagamana dirinya mendidik anak.
Dalam kesempatan itu, Nailur Rahmah yang merupakan putri dari Ny. Salimah Hadi yang masih keturunan Syechkhona Kholil ini juga memaparkan bagaimana menjadi ibu di era digital. Menurutnya, pola asuh anak di masa sekarang memang penuh tantangan.
"Dunia digital sudah tidak bisa dipisahkan dari anak kita. Orang tua saat ini harus update juga terkait teknologi, jangan sampai orang tua gaptek dengan teknologi. Jika gaptek, susah kontrolnya terkait budaya gadget anak saat ini," ungkapnya.
Ia menyarankan agar pendampingan anak dilakukan sejak masa kecil sampai masa kanak-kanak (TK). "Karena menanamkan pondasi dan kesadaran saat masih anak-anak lebih mudah ketimbang saat sudah dewasa. Dari kecil bisa kita mengajarkan bagaimana menanamkan arti, fungsi, dan mabfaat terkait apa yang di lihat dan didengar," paparnya.
"Jadi, kita harus menguasai serta menyesuaikan diri dan tidak gaptek, agar anak-anak tidak sampai keluar dari jalurnya atau melampaui batas dalam penggunaan teknologi yang canggih tersebut," pungkas Nailur Rahmah. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News