Ngaku Wartawan dan Peras Kades, Pria Asal Mojokerto Dihajar Warga Pasuruan

Ngaku Wartawan dan Peras Kades, Pria Asal Mojokerto Dihajar Warga Pasuruan DIMAAFKAN. Dilepas dengan syarat tidak mengulangi perbuatannya, Supadi meminta maaf serta menuangkan janji niat baiknya dalam sebuah surat pernyataan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Supadi (56), warga Dusun Sumberjo, Desa Sumbergirang, Puri, Kabupaten Mojokerto harus berhadapan dengan wartawan Pasuruan karena aksinya yang meresahkan. Ia yang berlagak bak 'gondoruwo' dengan gaya menakut-nakuti dan mencoba memeras sana sini akhirnya kena batunya.

Sabtu (27/10) adalah hari nahas dan bersejarah bagi pria kelahiran 3 Januari tahun 1962 ini. Ia ditangkap oleh sejumlah wartawan di kawasan Pandaan usai mencoba memeras Kartono, suami Kades Sukolilo, Wiwik Wilujeng. Penangkapan itu dilakukan di kawasan Taman Dayu.

Wartawan yang marah dengan aksi Supadi yang kerap membawa-bawa nama media tertentu hampir saja menghakimi pria itu beramai-ramai. Warga yang sempat melihat penangkapan itu justru tak kuasa menahan emosi. Mereka melayangkan pukulannya berkali-kali karena dikira yang ditangkap maling. Beruntung petugas dari Polsek Pandaan segera tiba di lokasi setelah dihubungi para wartawan sebelum pria itu dihakimi lebih parah.

Kronologi penangkapan itu bermula adanya laporan ke pihak media yang bersangkutan, jika ada orang mau memeras Kartono mantan Kades Sukolilo yang tak lain adalah suami Kades Sukolilo Wiwik Wilujeng. Orang itu membawa-bawa nama salah satu media harian serta beberapa media lain sebagai media yang akan memberitakan jika Kartono tidak memberikan uang yang diminta senilai Rp 10 juta.

Sementara media yang berkaitan dengan pengakuan orang tersebut, tidak merasa punya anggota bernama Supadi lalu berkoordinasi dengan Kartono beserta sejumlah wartawan lain, termasuk Polisi untuk menangkap pria pencoreng media itu.

Kamis (26/10), Supadi kemudian membuat janji ketemu dengan Kartono. Saat itu Kartono sudah menyiapkan uang dalam amplop senilai Rp 1 juta.

Supadi cukup cerdik, Kartono yang mengajak ketemu di Taman Dayu dibelok-belokkan hingga akhirnya ketemu di jalan sepi dan terpaksa uang Rp 1 juta amblas. Para wartawan dan Polisi yang sudah menunggu terkecoh. Buruannya tak tertangkap.

Rupanya uang 1 juta kurang. Supadi kembali meminta Kartono menyiapkan uang seperti permintannya Rp. 10 juta. Artinya masih kurang Rp 9 juta.

Lihat juga video 'Rumah Dua Pengedar Sabu di Pasuruan Digerebek Polisi, Satu di antaranya Menangis Histeris':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO