Distan Gresik Segera Siapkan Lahan untuk Pembangunan Islamic Center, IPAT, dan Puskesmas

Distan Gresik Segera Siapkan Lahan untuk Pembangunan Islamic Center, IPAT, dan Puskesmas Abdul Hakam, Kepala Distan Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Jeda waktu kurang 2,5 bulan di tahun 2018 membuat Dinas Pertanahan (Distan) Gresik bergerak cepat menyiapkan sejumlah lahan untuk pembanguan sejumlah proyek pemerintah. Sedikitnya, Distan butuh tiga titik lahan untuk pembangunan tiga proyek yang direncanakan Pemkab Gresik.

Hal ini diungkapkan Kepala Distan Gresik, H. Abdul Hakam kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (12/10). Ia mengungkapkan, tiga lahan tersebut disediakan untuk rencana pembangunan pembangunan Islamic Center di Kecamatan Balongpanggang dengan kebutuhan awal lahan seluas 2 hektare. Kemudian, pembangunan Instalasi Pembuangan Akhir Tinjau (IPAT) di Kecamatan Kedamean dengan rencana awal kebutuhan lahan seluas 1,8 hektare. Serta, gedung Puskesmas Ujungpangkah di Desa Bolo, dengan kebutuhan lahan di tanah negara (TN) rencana awal 3.000 meter persegi.

"Namun, luasan lahan semua belum fix. Masih nunggu perencanaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) selaku OPD perencana. Kebutuhan lahan itu tak menutup kemungkinan akan bertambah," ujar mantan Staf Ahli Bupati Gresik ini.

Adapun anggaran yang disiapkan untuk pengadaan lahan tersebut sebesar Rp 15 miliar. "Namun, anggaran tersebut saat ini tinggal kisaran Rp 13 miliar sekian," jlentrehnya.

Kemungkinan, anggaran Rp 13 miliar itu akan dialokasikan untuk pengadaan lahan IPAT dan Islamic Center. Sebab, untuk lahan Puskesmas Ujungpangkah dipastikan memakai TN.

Namun demikian, Hakam menyatakan pihaknya juga akan berupaya mencarikan TN untuk proyek IPAT dan Islamic Center demi efisiensi anggaran. "Kalau tak dapat, ya anggaran yang ada kami gunakan untuk pengadaan lahan milik masyarakat," terangnya.

Sejatinya, Hakam menambahkan, pada tahun 2018 ini Distan berencana melakukan pengadaaan 4 lahan. Satunya, untuk perluasan areal parkir kantor DPRD Gresik di Jalan KH. Wachid Hasyim. Namun, pengadaan lahan tersebut batal karena harga yang ditawarkan oleh pemilik sangat tinggi mencapai sekitar Rp 29 miliar. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO