Tokoh NU Tolak Rencana Pembangunan Islamic Center

Tokoh NU Tolak Rencana Pembangunan Islamic Center Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jatim, Sururi.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Penolakan rencana pembangunan Islamic Center dan Masjid Agung di Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, tak hanya disuarakan sejumlah anggota dewan. Namun, masyarakat juga ikut angkat bicara.

Tokoh muda NU asal Driyorejo, Sururi kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (11/10), dengan tegas menyatakan, menolak rencana pemerintah tersebut. "Tidak penting bangun Islamic Center," ujar Sururi.

Ia menyayangkan sikap di bawah kepemimpinan Bupati Sambari Halim Radianto yang dianggapnya sregep membangun proyek fisik. Namun, sisi lain pembinaan mental masyarakat tak dilakukan serius

"Pemerintah jangan sregep bangun fisik, tapi pembinaan mental masyarakat, kemaksiatan, dan kemungkaran diabaikan," cetus ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jatim ini.

Menurut ia, pengawasan kemaksiatan di Kabupaten Gresik, seperti di warung, kafe yang menyediakan karaoke dan pramusaji perempuan muda sangat lemah. "Tempat-tempat yang disinyalir sarang kemaksiatan saat ini luar biasa menjamurnya di Kota Gresik yang dikenal kota santri dan wali ini. Apa artinya ada Islamic Center, tapi kemaksiatan dibiarkan?," ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Sururi juga menyorot sejumlah bangunan fisik yang telah dibuat oleh pemerintah. Seperti pembangunan Gelora Joko Samudro (Gejos) di Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas yang telah menelan anggaran hingga ratusan miliar dari APBD Gresik Jamak, 2012, 2013, 2014, 2015, 2017 dan 2018.

Serta, Wahana Ekspresi Poesponegoro I dan II di Jalan Panglima Sudirman. "Percuma bangun Gejos, bangun WEP, tapi pembinaan olahraga seperti sepak bola diabaikan," pungkas sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Driyorejo ini. (hud/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO