Sebabkan Sungai Dangkal, Perusahaan Pengelola Cucian Pasir di Bancar Diminta Lakukan Normalisasi

Sebabkan Sungai Dangkal, Perusahaan Pengelola Cucian Pasir di Bancar Diminta Lakukan Normalisasi Kepala DLHK Kabupaten Tuban, Bambang Irawan, saat meninjau sungai di Desa Boncong.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Tuban, Bambang Irawan, melakukan peninjauan terhadap kegiatan pencucian pasir yang ada di Desa Boncong, Kecamatan Bancar, Selasa (18/9/2018). Peninjauan itu dilakukan setelah DLHK menerima aduan dari masyarakat, bahwa sungai di dekat cucian pasir menjadi dangkal. 

Dari peninjauan itu, Bambang langsung mengambil tindakan dengan meminta agar saluran pembuangan yang mengarah ke sungai ditutup saat itu juga.

"Sudah kami tinjau, di lokasi itu ada kegiatan pencucian pasir yang limbahnya dibuang ke sungai hingga menjadi dangkal. Maka dari itu kami tindak tegas dengan memberi pembinaan dan peringatan agar menormalisasi sungai dalam 3 hari ke depan ini," ujar Bambang. 

Bambang menjelaskan, di Desa Boncong ada 2 perusahaan yang mengelola cucian pasir yakni, milik Martono dan PT Bumi Silica Jaya. Keduanya telah memiliki izin operasi produksi atau izin pengelolaan. Untuk pemilik Martono, air cucian tidak dibuang ke sungai, tetapi dilakukam recycle untuk air baku yang diambil dari sungai. Sedangkan, milik PT Bumi Silica Jaya, terbukti membuang limbah cair ke sungai tanpa dilengkapi dengan izin pembungan limbah cair.

"PT Bumi Silica Jaya terbukti membuang limbah, untuk itu kami tindak tegas. PT Bumi Silica Jaya harus menormalisasi sungai dalam jangka waktu 3 hari sejak ditandatangani berita acara. Perusahaan harus membuat tanggul sungai sebagai batas sepadan," paparnya.

"Poin-poin di atas ditandatangani sebagai berita acara pengawasan dan disaksikan oleh pihak kecamatan dan desa. Kemudian, setelah 3 hari ke depan akan melakukan pengecekan, apakah sudah dilakukan oleh perusahaan atau belum," bebernya.

Sementara itu, warga Desa Boncong mengaku senang dan bersyukur atas kepedulian Bupati dan Kepala DLHK yang sudah menindaklanjuti keluhan masyarakat. Sebab, keberadaan cucian pasir itu sudah meresahkan warga, terlebih para petani yang mebutuhkan air dari sungai itu.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO