Bahaya Mengonsumsi Daging Glonggongan, Ini Cara Membedakannya dengan Daging Segar

Bahaya Mengonsumsi Daging Glonggongan, Ini Cara Membedakannya dengan Daging Segar Ilustrasi

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Terungkapnya praktik glonggongan di Ngawi, Kamis (2/8) kemarin menyisakan kekhawatiran sejumlah masyarakat. Apalagi, kurang beberapa hari lagi umat muslim menyambut hari raya Idul Adha yang mana menjadi salah satu hewan yang dikurbankan.

Terkait hal ini, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Disperta) Ngawi drh. Tri Wahyu Yulisetiani mengimbau agar masyarakat waspada terhadap beredarnya daging glonggongan di pasaran. Menurutnya, daging hasil pengglonggongan sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Biasanya efek yang sering dirasakan akibat mengonsumsi daging glonggongan adalah diare," jelas Tri Wahyu Setiani pada BANGSAONLINE.com, Jumat (03/08/2018).

"Sebab daging glonggongan berpotensi mengandung berbagai bakteri. Selain dari bakteri dari daging sendiri, juga dari bakteri air yang dimasukkan paksa pada hewan yang akan disembelih," ujarnya.

"Dan apabila yang mengonsumsi tidak dapat memasaknya, terus mengidap infeksi sekunder dapat berakhir dengan kematian," terang Mbak lis, sapaan dokter hewan yang bertugas di Disperta Ngawi ini.

Mbak Lis pun membeberkan cara membedakan daging glonggongan dan daging segar. Menurut Mbak lis, biasanya daging hasil glonggongan bertekstur lembek dan warnanya lebih mengkilap. Dan yang pasti sang penjual daging tidak akan menggantung dagangannya karena daging akan mengeluarkan air dan menetes.

"Karena banyak air akan menetes dan baunya anyir, serta lebih cepat membusuk," pungkasnya.(nal/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO