Meski demikian, warga mengaku sudah menganggap hal tersebut sudah biasa. Sebab, mereka mengakui sudah mengenali tanda-tanda alam.
"Sebelum melakukan penambangan pasir kami selalu memantau gunung Semeru. Jika mendung dan hujan di puncak gunung, kami berhenti melakukan aktivitas penambangan," ungkap Saiman, salah satu penambang.
Berdasarkan data sismik dari pos pengamatan gunung Semeru di Gunung Sawur, saat ini Gunung Semwru telah mengeluarkan 43 kali letusan, 12 kali guguran, 25 hembusan, dan 4 kali gempa vulkanik dalam.
Untuk itu, BPBD Lumajang mengimbau kepada para penambang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru untuk tetap waspada saat melakukan penambangan pasir. Karena jika di puncak gunung Semeru terjadi hujan, maka akan membawa material pasir dan batu.
"Para penambang harus berhati-hati saat hujan turun di puncak gunung Semeru. Sebab akan menyebabkan lahan hujan yang membawa material yang bisa membahayakan para penambang," terangnya. (ron/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News