Bocah 11 Tahun di Tuban Meninggal Akibat Penyakit Difteri

Bocah 11 Tahun di Tuban Meninggal Akibat Penyakit Difteri

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Beberapa hari terakhir ini publik dihebohkan dengan wabah Difteri. Di Tuban, penyakit yang disebabkan oleh Bakteri Corynebacterium Diphtheria ini sudah merenggut nyawa satu bocah umur 11 tahun. Begitu pula di daerah-daerah lain, khususnya di Jawa Timur

Bahkan Kementerian Kesehatan telah resmi menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas mewabahnya penyakit difteri tahun ini. Berdasarkan data dari Kemenkes, difteri terparah menyerang Jawa Timur dan Jabodetabek.

Menyikapi hal ini, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Tuban, Enda Nurul Komarijati mengimbau masyarakat, khususnya yang mempunyai balita, agar waspada.

"Difteri itu mudah sekali menular. Gejalanya radang saluran nafas, ada selaput putih dan gampang berdarah, dan toksinnya itu yang bahaya, bikin kelainan jantung, dan meninggal," katanya kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (7/12).

Pihaknya mencatat di Kabupaten Tuban terdapat sebanyak 12 balita yang dicurigai terinfeksi bakteri tersebut. Namun setelah diperiksa, hanya 2 balita yang positif terkena virus Difteri tersebut.

"Satu telah sembuh dan satu lagi meninggal dunia, keduanya berasal dari Kecamatan Grabagan," ungkapnya.

Enda menjelaskan, bahwa pihaknya telah melakukan program imunisasi untuk virus difteri dan telah dijadikan imunisasi wajib yang harus diterima semua balita.

"Namun ada orang tua yang tidak membawa balitanya untuk diimunisasi. Dia telat periksa. Kami sudah berusaha untuk merujuk ke RSUD, namun nyawanya tak dapat ditolong lagi dan akhirnya meninggal," ujarnya.

Untuk itu, ia mengajak masyarakat memastikan balitanya memperoleh imunisasi lengkap, termasuk imunisasi difteri tersebut. "Imunisasi bisa diperoleh di Posyandu, Puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya," pungkasnya. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO