Kandidat Berlatar TNI/Polri Berpeluang Isi Posisi Cawagub Jatim

Kandidat Berlatar TNI/Polri Berpeluang Isi Posisi Cawagub Jatim Surokim Abdussalam, Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tradisi kehadiran kandidat berlatar TNI/Polri dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur tampaknya akan berlanjut pada Pilgub Jatim tahun 2018. Seperti pilgub 2008 dan 2013, kandidat berlatar TNI/Polri diprediksi akan mengisi posisi Calon Wakil Gubernur. Pernyataan itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam.

Menurut Surokim, untuk posisi kandidat Calon Gubernur, baik Khofifah maupun Saifullah Yusuf sudah sangat mantap. Karena itu, partai-partai pengusung Gus Ipul dan Khofifah akan memperebutkan posisi Cawagub. Masing-masing partai itu akan cenderung menyodorkan kadernya sebagai Cawagub. Sementara, tidak semua usulan partai itu bisa diakomodir. Di sinilah muncul opsi politik jalan tengah dengan memilih calon berlatar TNI/Polri yang berada di luar partai politik.

“Kans kandidat berlatar TNI/Polri sangat besar untuk mengisi posisi kandidat Cawagub. Mereka ini bisa menjadi politik jalan tengah untuk menjaga keseimbangan parpol anggota koalisi,” urai Sorokim, Kamis (7/9).

Peneliti Surabaya Survei Center (SSC) ini menjelaskan, calon berlatar TNI/Polri bisa menguasai ceruk suara yang berasal dari keluarga besar TNI/Polri. Terlebih, bila calon berlatar TNI/Polri itu hanya ada satu alias tunggal. Hal itu akan memicu semangat korsa di kalangan keluarga besar TNI/Polri. Dirinya mencontohkan, suara SBY dan Prabowo selalu tinggi di TPS yang berada di lingkungan asrama TNI/Polri.

Karena itu, kandidat Cawagub yang berlatar TNI/Polri akan memberi sumbangan suara dari lingkungan keluarga besar TNI/Polri. Hal itu tentunya akan menambah dukungan suara dan melengkapi kandidat Cagub yang berlatar sipil atau politikus murni.

“Saya kira semangat korsa di keluarga besar TNI/Polri masih tinggi. Lihat saja, pengalaman pilpres lalu, suara Prabowo Subianto selalu mendominasi di tempat pemungutan suara yang berada di lingkungan asrama TNI/Polri. Karena itu keluarga besar TNI/Polri cenderung memilih kandidat yang mempunyai latar belakang sama,” tandas Surokim.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO