Pabrik Plywood di Donorojo Ludes Dilalap Api

Pabrik Plywood di Donorojo Ludes Dilalap Api Regu Damkar saat berupaya memadamkan kobaran api di dalam pabrik.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Pabrik plywood Tunas Oetama Pacitan (TOP) yang berlokasi di Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, ludes dilalap api, Sabtu (02/09) siang. Menurut beberapa saksi mata di lokasi kejadian, kejadian bermula saat mesin pemanas tiba-tiba meledak saat hendak dipanaskan.

Mesin pemanas itu rencananya akan digunakan produksi sore hari. Beruntung tidak ada korban jiwa ataupun luka. Sebab, saat itu pabrik baru saja libur dan akan memulai produksi sore harinya.

"Kami mendapati laporan adanya kebakaran pada pukul 13.30 WIB. Kemudian kami langsung bergegas datang. Api sudah cukup besar karena angin saat itu kencang sekali. Saat itu, kami kerahkan tiga untit mobil damkar dan telah menghabiskan 8 tangki air. Beruntung dua jam kemudian api besar berhasil kami padamkan, dan saat ini masih memadamkan sisa-sisa bara agar tidak merambat jadi besar," Jelas Bambang Supriyanto, Kabid Operasional Pemadam Kebakaran, Pacitan.

Meskipun tidak ada korban, namun diperkirakan kerugian material atas terbakarnya pabrik plywood tersebut mencapai miliaran rupiah. Sebab hampir semua mesin dan hasil produksi ludes terbakar, termasuk bangunan gudang yang mengalami kerusakan hampir 80%.

Belum ada kejelasan penyebab meledaknya mesin pabrik tersebut. Sementara itu perlu diketahui, pabrik plywood TOP ini sudah dua kali dalam kurun waktu kurang dari satu tahun mengalami kebakaran. Pada bulan February 2017 lalu, satu mesin pengering juga pernah meledak namun api tidak sampai meluas sehingga tidak menyebabkan kerugian yang besar.

Banyak karyawan pabrik merasa sedih atas peristiwa kebakaran tersebut, diperkirakan para buruh pabrik akan mengalami libur panjang karena kerusakan yang diderita. "Haduh pak, bakal libur lama ini, lha separuh pabrik ludes kebakar, bakal nganggur ini pak," ungkap Sulastri, salah seorang karyawan pabrik.

Pihak manajemen dan aparat polsek setempat belum berani memberikan pernyataan resmi terkait data rinci kerugian dan kondisi pabrik sehingga menimbulkan kebakaran.‎ (pct1/yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO