SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Karena tidak ada kejadian luar biasa atau darurat bencana, sebanyak 200 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP), ngendon di gudang Bulog Sampang, dalam dua tahun terakhir.
Kepala Bulog Sub Divre XII Madura Syafarudin Arif menandaskan, beras cadangan itu setiap tahunnya tidak diambil Pemkab. Padahal per tahunnya disediakan 100 ton beras. “Dalam dua tahun terakhir ini, tidak ada permintaan untuk CBP oleh pemerintah setempat, saya tidak tahu pasti alasannya apa,” terangnya.
BACA JUGA:
- Respons Dinkes Sampang soal Dugaan Pemotongan Jaspel dan Mamin Pasien di Puskesmas Batulenger
- Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
- Pemkab Sampang Meriahkan Malam Idulfitri 2024 dengan Parade Takbir Keliling
- Polisi Belum Temukan Titik Terang Kasus Mayat Bayi di Bibir Pantai Camplong Sampang
Kasi Bansos dan Korban Bencana Dinas Sosial, Pemkab Sampang, Samsul Arifin membenarkan kalau dalam waktu dua tahun, pemerintah daerah tidak menggunakan CBP, karena tidak ada kejadian luar biasa.
Ia mengatakan, sebenarnya pada waktu ada kejadian angin kencang dan banjir beberapa waktu lalu yang menerjang sejumlah kelurahan dan desa di daerahnya. Seharusnya CBP saat itu bisa digunakan, tapi masih bisa dibantu dana kejadian tidak terduga, sehingga CBP belum digunakan sama sekali.
“Memang belum diambil CBP itu, yang setiap tahun sebanyak 100 ton,” ujarnya.
Samsul menjelaskan mekanisme penyaluran bantuan beras itu yakni dengan mengajukan usulan yang disertai dengan keterangan nama dan alamat para korban yang kemudian ditindaklanjuti dengan surat keputusan bupati. “Selama dua tahun belum terpakai, karena tidak ada pengajuan. Itu pun harus dengan keputusan bupati,” pungkasnya. (hri/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News