PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Belasan pegiat LSM Kabupaten Pasuruan yang tergabung dalam aliansi Seratu (Serikat Rakyat Tolak Umbulan) Senin pagi (12/06) tadi mendatangi gedung DPRD setempat. Kedatangan mereka ke gedung parlemen bertujuan mendesak para wakil rakyat agar menolak proyek pembangunan proyek SPAM (Sarana Penyediaan Air Minum) Umbulan ke pusat melalui hak interpelasi. Sebab, menurut Seratu, proyek itu akan berdampak luas kepada masyarakat, terutama warga di sekitar mata air Umbulan.
Sebab, mata air sumber Umbulan yang memiliki 4500 liter/detik akan disedot untuk penyedian sarana air minim bagi 5 Kabupaten/kota, selain Pasuruan sendiri, yakni Sidoarjo, Mojokerto, Surabaya dan Gresik.
BACA JUGA:
- Dapat Pendanaan Rp474 Miliar, ini Program Perumda Giri Tirta Gresik di Tahun 2022-2023
- Proyek Peremajaan Pipanisasi, Bupati Gus Yani Minta PDAM Giri Tirta Gandeng Pihak Ketiga
- Pemprov Jatim Target Distribusi Air SPAM Umbulan Mulai Beroperasi Desember 2019
- Tahun 2019, SPAM Offtake Winongan Tambah Kapasitas hingga 40 Ribu SR
Salah satu aktivis Seratu yang juga pegiat LSM AMPPAS, Suryono Pane, mensinyalir ada dugaan penyimpangan dari sisi persyaratan adminsitrasi terhadap mega proyek yang akan dikerjakan oleh PT Medco Energy itu.
Untuk itu, pria asal Beji ini meminta kepada Pemda Pasuruan untuk melakukan penolakan mega proyek. Sebab jika diteruskan, ia khawatir akan membuat 12 desa Pasuruan, utamanya sekitar Imbulan akan mengalami kesulitan air bersih.
“Sebanyak 23 desa di 7 kecamatan di wilayah Kabupaten Pasuruan yakni Lekok, Lumbang, Grati, Winongan, Pospo, dan Kejayan terancam kekeringan bila sumber mata air Umbulan, jika proyek tersebut terlaksana,” jelasnya.
Desakan yang sama diutarakan oleh Ludjeng Sudharto. “Kami meminta kepada para anggota Dewan menggunakan hak interpelasi, yakni menolak pembangunan mega proyek Umbulan. Karena proyek Umbulan selain kepentingan bisnis juga disinyalir syarat politis. Gagasan kok mesti menjelang pilkada,” ujarnya Ketus.