Pilgub Jatim 2018, PKB Buka Pintu Koalisi

Pilgub Jatim 2018, PKB Buka Pintu Koalisi Halim Iskandar

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Memiliki 20 kursi di parlemen, cukup buat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung calon Gubernur sendiri tanpa koalisi dengan partai lain. Namun hal itu tak akan dilakukan oleh PKB, karena partai yang didirikan oleh Gus Dur itu memastikan akan membuka pintu koalisi dengan partai lain dalam Pilgub 2018 mendatang. Namun soal patner koalisi dalam pilgub nanti, DPW PKB masih menunggu petunjuk dari DPP.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar. Dirinya mengatakan, koalisi itu merupakan ranah kewenangan DPP PKB.

"Kami hanya berada di tingkat komunikasi. Nanti yang memutuskan adalah DPP, semua melakukan komunikasi," ujar Halim Iskandar, Senin (24/4).

Politisi asal Jombang itu mengatakan, saat ini semua partai tengah melakukan komunikasi. Seluruh partai sedang ancang-ancang partai mana yang akan digandeng. DPW PKB Jatim dalam hal ini juga terus berkomunikasi dengan partai lain. Baik itu dengan partai penguasa saat ini atau dengan partai lain.

Sebab, menurut Halim Iskandar tidak ada perbedaan antar partai. Kendati partai tersebut telah memiliki jumlah kursi di parlemen cukup banyak. Tetapi seluruhnya diberikan porsi yang sama. Termasuk dalam mengusung calon gubernur maupun calon wakil gubernur.

"Karena dalam kondisi apapun, semua partai memiliki peranan yang baik bagi masyarakat. Jadi partai dan figur, sama-sama memiliki peranan yang cukup baik," imbuh politisi yang akrab disapa Pak Halim tersebut.

Halim sendiri berencana mendeklarasikan sebagai calon gubernur awal Juni mendatang. Tepatnya pada bulan puasa. Walaupun secara resmi belum menyatakan arah koalisi partainya.

"Insya Allah pada waktu nuzulul quran. Saat tanggal 17 Ramadan mendatang itu. Kalau untuk koalisi tidak tergantung pada deklarasi. Bisa menyusul berikutnya," papar pria yang juga Ketua DPRD Jatim tersebut.

Sementara itu, ditanya mengenai kemungkinan mendapatkan saingan dari calon independen, Halim mengungkapkan keraguan akan hal tersebut. Pasalnya, Mengaca Pilgub DKI Jakarta yang memiliki luas wilayah lebih kecil dari Jatim saja, tak ada calon independen. Apalagi seperti, Jatim yang luas wilayahnya terbentang dari Banyuwangi hingga Pacitan. Karena itu, calon gubernur independen akan kesulitan memenuhi persyaratan maju pilgub. Andainya mereka bisa memenuhi syarat sebagai peserta Pilgub, mereka akan kesulitan melakukan kampanye tanpa kendaraan politik.

"Karena maju independen di Jatim itu tidaklah mudah. DKI Jakarta saja yang mudah dijangkau, tidak berani maju independen. Jatim lebih luas dari Jakarta. Mereka akan kesulitan menjangkau daerah kalau tidak punya partai. Sebab, hanya partai yang punya infrastruktur sampai ke bawah," pungkas mantan Cawabup Jombang ini. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO