Minat Masyarakat Tinggi, FKPPI Minta KPU Antisipasi Kehadiran Pemilih

SURABAYA (bangsaonline) - Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI (GM FKPPI) Jawa Timur memprediksi antusias masyarakat untuk menyalurkan suaranya di Pilpres sangat tinggi. Indikatornya bisa dilihat dari membludaknya pemilih yang menyalurkan hak suaranya pada Pilpres pendahuluan di luar negeri. Karena itu, GM FKPPI mewarning KPU agar mengantisipasi tingginya animo masyarakat, jangan sampai ada masyarakat yang tidak bisa menyalurkan hak politiknya karena ketidaksiapan KPU.

Pernyataan itu disampaikan Ketua GM FKPPI Jatim,Agoes Soerjanto. mengatakan di Sekretariat PD XIII GM FKPPI Jatim usai Rapat Harian Pengurus dalam menyambut Pemilu Presiden,

“KPU harus melihat bagaimana antusiasme pemilih yang tinggi di Pemilu Presiden pendahuluan di Luar Negeri, hal yang sama kami prediksi akan terjadi di hari H Pilpres di tanah air termasuk Jawa Timur. Antisipasi ini dapat berupa kesiapan adanya posko atau helpdesk bilamana di lapangan pada hari H terjadi krisis misalnya banyak surat suara rusak atau adanya hujan deras dan situasi khusus lainnya. KPU harus siap, tidak ada alasan ba bi bu lagi lho…” tegas Agoes.

Agoes juga mengungkapkan, pihaknya akan menurunkan 6.000 relawan seluruh Jawa Timur yang akan turut memantau pencoblosan hingga penghitungan suara.

“Pemilu harus berlangsung jujur dan adil, di sana peran kita semua harus terlihat. Kita semua harus turun tangan,'' pungkas Agoes Soerjanto.

Sementara itu, Sekretaris GM FKPPI Jatim Didik Prasetiyono menambahkan,proses suksesi nasional harus dihormati, sehingga siapapun yang menang harus diterima secara lapang dada oleh siapapun karena rakyat telah menentukan pilihannya.

“Siapapun besok Presiden dan Wapres yang terpilih adalah Presiden dan Wapres kita semua, legowo dan ikhlas terhadap proses demokratis. Ini syarat utama kita tumbuh jadi negara demokratis maju lho," pungkas politisi PDI Perjuangan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO