Harga Janggelan dan Cabe Keriting di Bandar Jatuh, Munirul: Sudah Hukum Pasar

Harga Janggelan dan Cabe Keriting di Bandar Jatuh, Munirul: Sudah Hukum Pasar Muniirul Ichwan, Camat Bandar.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Petani janggelan di Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan tengah terjepit dengan anjloknya harga komoditas hasil panenan mereka. Melimpahnya janggelan bukan malah membuat keuntungan mereka melimpah. Namun, harga bahan pembuat pati itu justru malah anjlok.

Munirul Ichwan, Camat Bandar dalam keterangan persnya mengakui anjloknya harga janggelan di wilayahnya.

"Sekalipun harga janggelan lagi anjlok, namun komoditas itu tetap menjadi pilar utama penyangga perekonomian para petani di Bandar. Kita terus support mereka, agar tak putus asa dengan fluktuatifnya harga janggelan. Sebab janggelan dari Bandar, selama ini dikenal sangat bagus kandungan patinya," terang Munirul, Kamis (6/4).

Mantan ajudan pribadi Bupati Pacitan itu mengungkapkan, saat ini harga janggelan kering hanya bisa terjual kepada pengepul seharga Rp 3.000 per kilogramnya (kg). Padahal sebelumnya, harga janggelan bisa tembus hingga Rp 20.000 per kg. Bahkan pada saat puncak harga lalu, ada beberapa petani yang meraup omzet hingga miliaran rupiah.

"Namun seiring melimpahnya produksi di tingkat petani, saat ini harga anjlok hingga di titik terendah. "Sudah menjadi hukum pasar. Di saat ketersediaan melimpah, harga pasti jatuh," jelasnya pada pewarta.

Hal yang sama terjadi pada cabe keriting yang saat ini juga lagi panenan. Menurut pejabat jebolan IPDN ini, harga cabe keriting di tingkat petani hanya terjual seharga Rp 12.000 per kg. Sebelumnya, petani cabe di Bandar bisa menjual seharga Rp 40.000 per kg. "Akan tetapi sekali lagi, saat stok melimpah harga kembali jatuh," tukasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO