Oleh: M Mas’ud Adnan
Kiai Hasyim Muzadi mengaku punya banyak pengalaman dalam membantu orang, termasuk kader NU. Yang paling sering, orang yang dibantu bukan berterimakasih, apalagi membalas budi, tapi malah berkhianat. Tapi Kiai Hasyim Muzadi mengaku tak pernah menyesal telah menolong orang yang berkhianat itu.
BACA JUGA:
”Kita harus ikhlas. Kalau kita menolong orang jangan berharap orang yang kita tolong itu menolong kita,” katanya. Sebab,menurut dia, boro-boro mau menolong kita, kebanyakan malah berkhianat.
Tapi jangan khawatir. ”Allah pasti menolong kita lewat orang lain yang tak pernah kita tolong,” katanya.
Prinsip ini ia yakini bukan karena ajaran Islam saja, tapi juga sudah berkali-kali dialami dirinya. ”Anak-anak yang saya tolong kan gak ada yang ingat. Tapi Allah menolong saya lewat orang yang tak pernah saya tolong,” katanya.
Karena itu, menurut Kiai Hasyim Muzadi, kita harus ikhlas ketika membantu orang. Jangan berharap sesuatu, tapi murni niat membantu.
Ia mengaku orang yang datang kepada dirinya banyak yang susah. ”Orang yang datang kepada saya banyak yang ruwet-ruwet,” katanya sembari tertawa. Mereka bukan hanya minta bantuan secara finanasial tapi juga minta bantu akses bahkan jabatan. Namun ia layani dengan penuh ketelatenan dan keikhlasan.
Memang di kediaman Kiai Hasyim Muzadi, baik di Pesantren Mahasiswa al-Hikam Malang maupun di Depok Jawa Barat banyak sekali tamu. Mereka datang dari berbagai daerah. Ada pejabat, kiai, gus, tapi juga ada aktivis organiasi mahasiswa yang minta uang. Dan Kiai Hasyim Muzadi melayani mereka dengan humor dan guyon.
Suatu ketika saya sowan ke Kiai Hasyim Muzadi. Ternyata di kediamannya sudah ada teman aktivis mahasiwa. ”Kalau saya punya hutang kepada Mas’ud jangan khawatir. Pasti saya bayar. Ini contohnya (sambil menunjuk teman aktivis itu). Saya gak punya hutang pun saya ditagih (oleh aktivis itu),” katanya bercanda. Maksudnya, aktivis itu minta uang. (M Mas’ud Adnan/bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
