Demo Perbaikan Jalan di Lamongan Berlanjut, Pemkab Diminta Batalkan Bangun Kantor Baru

Demo Perbaikan Jalan di Lamongan Berlanjut, Pemkab Diminta Batalkan Bangun Kantor Baru Massa saat membubuhkan tanda tangan di banner raksasa menuntut perbaikan jalan.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Aksi menuntut perbaikan jalan poros Pantura Lamongan terus berlanjut. Kali ini giliran ratusan mahasiswa dan masyarakat yang terabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Lamongan (AMMPEL), Selasa (21/2) siang melakukan demo di Kantor Bupati setempat. Mereka mendesak jalan tersebut segera dilakukan perbaikan agar tidak menambah angka kecelakaan.

"Jalan raya antara perbatasan Lamongan-Gresik hingga Lamongan-Tuban yang penuh lubang tersebut sangat meresahkan masyarakat karena dapat mengancam keselamtan pengguna jalan, untuk itu harus segera diperbaiki agar tidak semakin menambah jumlah korban kecelakaan," kata korlap aksi, Ahmad Yusuf, Selasa (21/2).

Ahmad Yusuf meminta agar Pemkab Lamongan membatalkan rencana membangun Kantor baru Pemkab senilai Rp 150 miliar. Ia menuntut agar anggaran sebesar itu dialihkan untuk perbaikan Jalan poros Pantura.

“Pemkab harus pro masyarakat. Anggaran yang diposkan untuk perbaikan Kantor Pemkab sebaiknya dialihkan untuk perbaikan jalan karena selain mengancam keselamatan pengguna jalan, kerusakan jalan tersebut juga menyebabkan akses ekonomi menjadi terhambat,” tegasnya.

Sementera itu Asisten I Pemkab Lamongan, Heru Widi, saat menemui pendemo menegaskan perbaikan jalan poros Pantura tidak menjadi kewenangan pihak Pemkab Lamongan, tapi menjadi kewenangan pihak Pemerintah Provinsi.

“Upaya yang sudah kami lakukan adalah melakukan koordinasi secara tertulis, maupun datang langsung ke kantornya di Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, -BBPJN- red) terkait kondisi jalan yang penuh lubang tersebut," terang Heru Widi di hadapan pendemo.

Lebih lanjut, Heru menjelaskan, BBPJN VIII sudah melakukan perbaikan jalan berlubang dengan melakukan penambalan di sejumlah titik. "Beberapa titik sudah diperbaikan dengan program kemanunggalan atau pemeliharaan," ujarnya.

Seperti diketahui, tuntutan perbaikan jalan tersebut, Senin (20/2) kemarin juga dilakukan warga di dua titik di Jalur Pantura, yaitu di Desa Karanglangit Kecamatan Lamongan dan di Desa Waru Kulon Kecamatan Pucuk.

Di kedua titik tersebut warga bahkan melakukan aksi di tengah jalan raya yang menghubungkan Lamongan dengan Babat. Mereka mendesak agar kondisi jalan raya yang rusak dan penuh lubang segera diperbaiki karena mengancam keselamatan pengguna jalan. Bahkan mereka juga sempat memblokir jalan raya sehingga lalulintas mengalami kemacetan. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO