Posko Sholeh Dibongkar Sendiri, Dibawa Pulang, Demo Turunkan Khofifah Batal Digelar

Posko Sholeh Dibongkar Sendiri, Dibawa Pulang, Demo Turunkan Khofifah Batal Digelar Orang-orang suruhan Sholeh saat membongkar poskonya di Taman Apsari Surabaya Senin (1/8/2025) malam. Foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Posko Sholeh yang semula diklaim akan menjadi titik berkumpulnya para pengunjuk rasa untuk menurunkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dibongkar sendiri oleh Muhammad Sholeh. Posko kecil tak ubahnya kedai minuman di pinggir jalan yang berada di Taman Apsari Surabaya itu diringkesi oleh beberapa orang suruhan Sholeh. Tiang penyangganya dilepas satu persatu kemudian diikat dan dibawa pulang.

BANGSAONLINE juga mendapat kiriman foto posko Sholeh yang sedang direngkesi itu .

“Lapak Cak Sholeh kukut,” tulis si pengirim foto tersebut.

Sholeh juga mengumumkan sendiri bahwa demo yang semula direncanakan pada 3 September 2025 itu batal digelar. “Kami tidak ingin ada penumpang gelap bersamaan dengan aksi nanti, karena itu untuk sementara kami tunda,” kilah Sholeh di media sosial, Senin (1/8/2025).

Menurut dia, aksi demo akan dilakukan ketika kondisi sudah kondusif. Sholeh mengklaim sudah ada 35 ribu dari berbagai daerah yang mau datang ke Surabaya untuk ikut demo pada Rabu 3 September besok.

Sholeh menegaskan bahwa pembatalan demo 3 September itu murni inisiatif sendiri. “Ini murni keinginan saya sendiri untuk menjaga kondusifitas Jawa Timur,” ujarnya. Ia menolak dugaan adanya tekanan dari pihak lain.

Untuk air mineral yang ada di posko akan dimanfaatkan untuk keperluan jika ada aksi nanti. Menurut dia, air mineral itu akan disimpan di posko. “Pokoknya akan kita manfaatkan acara lain,” tukasnya.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Kamis (28/8/2025) lalu, sejak awal manuver Sholeh yang akan demo dengan mengangkat isu menurunkan Khofiah itu diprediksi bakal gagal total. Sebab, sejak Sholeh mendirikan posko di seberang Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo Surabaya tak ada respons signifikan dari publik Jawa Timur.

Bahkan wartawan juga tak ada yang tertarik meliput posko tersebut. Pemberitaan hanya muncul dari media sosial yaitu akun Tiktok milik Sholeh sendiri. Apalagi sumbangan air mineral untuk demo yang diharapkan datang secara gegap gempita dari masyarakat ternyata sepi.

Pantauan BANGSAONLINE di lokasi, sejak posko Sholeh itu berdiri hanya ada sekitar 15 dus air mineral tergeletak di bawah tenda yang sangat kecil itu. Sampai posko itu dibongkar sendiri oleh orang-orang suruhan Sholeh tak ada tambahan air mineral lagi.

“Memang gak ada massanya. Hanya ada 3 elemen. Itu pun terus merotoli, Kalau toh jadi demo paling gak sampai 200 orang. Ya sekitar 100 san, itu pun terus berkurang,” tutur seorang anggota intel polisi yang sibuk menangani demo sembari menunjukkan pesan WhatsApp (WA) di HP-nya. Ia mengaku kenal para aktivis, termasuk mereka yang biasa turun jalan.

Sementara Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, mengaku akan tetap menggelar istighatsah, dzikir dan tahlil akbar di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu 3 September 2025.

“Acara ini untuk kepentingan bangsa, khususnya Jawa Timur. Jadi ini urusan negara dan bangsa Indonesia. Ada Sholeh atau tidak ada Sholeh kita tetap istighatsah, dzikir dan tahlil. Kita tahlil untuk almarhumin, terutama untuk Affan Kurniawan dan para korban yang lain. Di Makassar kan ada 4 korban,” tegas pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu kepada BANGSAONLINE.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu menegaskan bahwa Indonesia harus kondusif sehingga rakyat bisa hidup tenteram, damai dan bisa mencari nafkah dengan tenang dan nyaman.

Karena itu perlu gerakan spiritualitas untuk membangun kondusivitas negara, disamping gerakan rasionalitas dan stabilitas. “Kita harus mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu terwujudnya Indonedia maju, adil dan makmur,” tegas putra pahlawan nasional KH Abdul Chalim yang memiilki puluhan ribu santri itu.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE yang kini viral, sebanyak 100 kiai dan ribuan santri dari berbagai pesantren Jawa Timur akan istighatsah, dzikir dan tahlil di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. 

Info terkini yang didapatkan BANGSAONLIE, acara doa bersama yang akan diikuti ribuan kiai dan santri itu juga akan diikuti oleh para tokoh agama lintas agama. 

"Ya, nanti para tokoh agama itu akan doa satu persatu," tutur Kiai Asep kepada BANGSAONLINE saat rapat koordinasi teknis pelaksanaan acara istighatsah, dzikir dan tahlil tersebut.