Tanpa Pagar Pembatas, Warga Dua Desa di Parengan Harus Hati-hati Seberangi Jembatan Sungai Kening

Tanpa Pagar Pembatas, Warga Dua Desa di Parengan Harus Hati-hati Seberangi Jembatan Sungai Kening Jembatan Gantung milik PT KAI yang kini menjadi akses satu-satunya menuju perkotaan. foto: ahmad/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebuah jembatan gantung milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang beralih fungsi digunakan jalur alternatif menuju ke perkotaan oleh warga Desa Selogabus dan Desa Margomulyo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Namun, jembatan ini cukup membahayakan karena di samping kanan kiri jembatan tak dilengkapi pagar, hanya ada besi-besi penyangga jembatan.

Jika apes atau tak fokus, pengendara bisa sewaktu-waktu nyemplung ke ke Sungai Kening.

Rusmiadi, salah satu mantan Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Margomulyo menyampaikan bahwa jembatan tersebut sudah digunakan puluhan tahun. Jembatan gantung itu terpaksa dipakai karena memang tidak ada jembatan lain. Tranportasi lain seperti perahu juga tidak ada.

"Dalam menjaga keselamatan, warga dari Desa Selogabus dan Margomulyo mengadakan kesepakatan adat yang sudah turun temurun untuk saling menjaga keberadaan jembatan gantung itu," tuturnya.

Terpisah, Camat Parengan, Joko Purnomo mengatakan, untuk memasang pembatas harus koordinasi dulu dengan PT KAI. Sebab, jembatan gantung itu milik PT. KAI.

"Demi keselamatan warga, muspika akan berupaya mengkoordinasikan dengan KAI agar sisi jembatan bisa diberi pembatas," janjinya. (ahm/wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO